Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ekspor Perhiasan Indonesia Hampir Mencapai USD 4 Juta, Diminati Pasar Amerika dan China
Oleh : Redaksi
Kamis | 17-10-2024 | 10:24 WIB
SIJF-2024.jpg Honda-Batam
Surabaya International Jewellery Fair (SIJF) 2024 pada 10-13 Oktober 2024. (Kemenperin)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Industri perhiasan Indonesia terus menunjukkan potensi besar di pasar global, berkat kekayaan sumber daya alam seperti emas, perak, dan batu mulia, serta kreativitas para perajin lokal.

Dukungan pemerintah melalui Kementerian Perindustrian juga mendorong pertumbuhan industri ini, termasuk partisipasi aktif dalam ajang internasional seperti Surabaya International Jewellery Fair (SIJF) 2024 yang digelar pada 10-13 Oktober 2024.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menyampaikan meski persaingan global semakin ketat, industri perhiasan Indonesia berhasil menunjukkan kinerja ekspor yang solid. Berdasarkan data dari Trademap.org, pada 2023, Indonesia menempati peringkat ke-12 eksportir perhiasan dunia dengan pangsa pasar 2,4%. Amerika Serikat, India, Hong Kong, China, dan Swiss menjadi pasar utama ekspor perhiasan Indonesia.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah oleh Kemenperin, nilai ekspor perhiasan Indonesia dari Januari hingga Agustus 2024 mencapai USD 3,94 juta, naik 15,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Reni optimistis tren peningkatan ini akan terus berlanjut, didukung oleh kesadaran masyarakat yang meningkat terhadap investasi, terutama dalam bentuk emas.

"Emas, selain sebagai perhiasan, semakin populer sebagai instrumen investasi yang dinilai aman dan menguntungkan, terutama dalam hal nilai jual kembali," jelas Reni, Selasa (15/10/2024).

Peningkatan harga emas global juga turut mendorong kenaikan permintaan, dengan dukungan platform daring yang memudahkan masyarakat berinvestasi.

Pada pameran SIJF 2024, sebanyak 20 industri kecil dan menengah (IKM) perhiasan binaan Kemenperin difasilitasi untuk berpartisipasi. Para peserta ini berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Kalimantan Selatan, dan telah melalui proses seleksi ketat.

Direktur Industri Aneka, dan IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Alexandra Arri Cahyani, menyampaikan keamanan transaksi dan kepercayaan konsumen menjadi tantangan utama yang harus dihadapi oleh pelaku industri perhiasan. "Menjaga standar dan kualitas sangat penting untuk mempertahankan pasar yang sudah terbentuk dan memperluas jangkauan global," ujarnya.

Dengan potensi besar dan dukungan berkelanjutan, industri perhiasan Indonesia diharapkan terus tumbuh dan semakin kompetitif di pasar internasional.

Editor: Gokli