Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Setahun Bursa Karbon Indonesia, Langkah Konkret Menuju Netral Karbon
Oleh : Aldy
Sabtu | 05-10-2024 | 14:44 WIB
bursa-karbon.png Honda-Batam
Bursa Karbon Indonesia resmi berusia satu tahun sejak diluncurkan pada 26 September 2023. (BEI)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pada September lalu, Bursa Karbon Indonesia resmi berusia satu tahun sejak diluncurkan pada 26 September 2023.

Bursa ini menjadi langkah penting dalam upaya Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghadapi perubahan iklim. Mekanisme perdagangan karbon ini memungkinkan industri untuk memperjualbelikan sertifikat pengurangan emisi serta persetujuan teknis emisi karbon.

Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, menyatakan Bursa Karbon Indonesia adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk mencapai target mitigasi perubahan iklim, sejalan dengan Perjanjian Paris dan target emisi netral karbon pada tahun 2060. "Bursa karbon ini memberikan platform bagi perusahaan untuk memperdagangkan sertifikat karbon dan persetujuan teknis batas atas emisi, baik sebagai pembeli maupun penjual," ujar Iman dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/10/2024).

Sejak diluncurkan, Bursa Karbon telah mencatat beberapa capaian penting. Meski tantangan seperti regulasi dan partisipasi industri masih ada, platform ini menjadi langkah konkrit dalam mencapai target pengurangan emisi karbon Indonesia, yakni 31,89 persen pada 2030, atau hingga 43,20 persen dengan bantuan internasional.

Bursa karbon diatur oleh Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021, yang juga mencakup kebijakan Nilai Ekonomi Karbon. Menurut Iman, perdagangan karbon dapat dilakukan baik secara langsung maupun melalui Bursa Karbon.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan izin kepada BEI untuk menjadi penyelenggara Bursa Karbon. Dengan kerjasama antara OJK dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BEI berhasil mempersiapkan dan meluncurkan IDXCarbon, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Selama tahun pertama operasinya, IDXCarbon mencatat perkembangan yang signifikan. Jumlah proyek aksi mitigasi terus bertambah, dan kesadaran masyarakat mengenai perdagangan karbon meningkat.

"Perdagangan Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha (PTBAE-PU) melalui IDXCarbon diharapkan meningkatkan transparansi dan integritas perdagangan karbon di Indonesia," jelas Iman.

Dalam acara peringatan satu tahun IDXCarbon yang diadakan pada 3 Oktober 2024, BEI mencatat total nilai perdagangan mencapai Rp37,06 miliar, dengan total volume 613.894 ton CO2e dari 106 transaksi. Angka ini meningkat dibandingkan hari pertama peluncurannya, yang mencatat nilai perdagangan Rp29,21 miliar dengan volume 459.953 ton CO2e dan 22 transaksi.

Acara tersebut juga menandai kesiapan IDXCarbon untuk memasuki era baru perdagangan emisi di Indonesia, dengan tema Empower National Decarbonization Effort through Emission Trading.

Sejumlah pejabat penting turut hadir, termasuk Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti, dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi.

Satu tahun ini menjadi tonggak penting bagi Indonesia dalam mendukung pengendalian perubahan iklim global melalui perdagangan karbon.

Editor: Gokli