Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penggunaan AI Makin Masif, Wamenkominfo Ajak Mahasiswa Terapkan Prinsip Kejujuran
Oleh : Redaksi
Senin | 29-01-2024 | 15:52 WIB
bedah-buku.jpg Honda-Batam
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, dalam Bedah Buku Bernalar Sebelum Klik di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (27/01/2024). (Kominfo)

BATAMTODAY.COM, Palembang - Penggunaan aplikasi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) makin meningkat. Di kalangan mahasiswa, kehadiran aplikasi AI ChatGPT memberikan banyak kemudahan dalam menyelesaikan penulisan tugas berupaa makalah hingga tugas akhir.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, mengajak mahasiswa untuk menerapkan prinsip kejujuran dalam menggunakan aplikasi berbasis AI.

"Honestly saya kira salah satu prinsip yang sangat penting. Akan abadi walaupun di tengah guncangan apa pun," tegasnya dalam Bedah Buku Bernalar Sebelum Klik di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (27/01/2024), demikian dikutip laman Kominfo.

Wamen Nezar Patria menyatakan kehadiran ChatGPT sedikit banyak menimbulkan kontoversi di kalangan akademisi. Menurutnya, beberapa pengelola kampus melarang mahasiswa menggunakan ChatGPT dalam mengerjakan esai atau pun tugas kuliah lain.

Meski sebagian memberikan kelonggaran bagi mahasiswa. Oleh karena itu, Wamenkominfo menyarankan agar mahasiswa bijak dalam menggunakan ChatGPT.

"Jadi soal ChatGPT ini kalau saran saya, jangan kita hambat inovasinya. Biarkan dia berkembang, tapi kita bijak menggunakannya. Kita gunakan ChatGPT itu, ambil manfaat yang sebesar-besarnya dari sana. Dia bisa membantu kita misalnya membuat suatu rencana bisnis. Itu paling jago ChatGPT," tuturnya.

Pemanfaatan teknologi AI juga membutuhkan kecermatan dan kecakapan dalam menjaga keamanan data pribadi. Menurut Wamen Nezar Patria, setiap platform digital bisa mengakses data pribadi setiap pengguna. Data yang tidak hanya berkaitan dengan identitas pribadi namun berkaitan dengan aktivitas dan pergerakan setiap orang.

"Ada bias informasi dan diskriminasi di sana. Karena data is the new oil, dengan platform media sosial, penetrasi ini bisa ke mana-mana," tuturnya.

Oleh karena itu, Wamenkominfo mengingatkan agar setiap mahasiswa menjaga keamanan data pribadi di dunia digital. "Jadi kita berada dalam lanskap digital, kita harus berhati-hati betul dengan soal data, kita harus punya awareness soal ini," tegasnya.

Dalam acara tersebut hadir penulis Buku Bernalar Sebelum Klik Agus Sudibyo, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sumatera Selatan Rika Efianti, Wartawan Senior Maspril Aries, Wartawan Senior Hadi Prayogo dan perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Palembang.

Editor: Gokli