Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Pertanyakan Tindak Lanjut Pembangunan Rumah Suku Laut di Dusun Linau Lingga
Oleh : Redaksi
Selasa | 11-07-2023 | 11:56 WIB
rumah-suku-laut.jpg Honda-Batam
Bantuan rumah untuk suku laut di Dusun Linau, Desa Tanjung Kelit, Kabupaten Lingga, masih sebatas tiang pancang. (Ist/Swandi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga Dusun Linau, Desa Tanjung Kelit, Kecamatan Bakong Serumpun, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) mengeluhkan lambatnya pembangunan rumah bantuan Gubernur Provinsi Kepri untuk masyarakat Suku Laut.

Kepala Dusun Linau Batu, Swandi, mengungkapkan, bantuan rumah untuk Suku Laut itu sudah direncanakan sejak lama. Namun hingga saat ini pembangunan masih pada tahap tiang pancang.

"Kalau tiang rumah itu sudah siap, hanya saja untuk menempati rumah itu kan harus siap. Paling tidak ada dinding, lantai dan atap," ungkap Swandi, Selasa (11/7/2023).

Dijelaskan Swandi, sejak perencanaan pembangunan rumah bantuan Gubernur Kepri tersebut, pihak Dusun Linau Batu disarankan untuk membentuk Kelompok Masyarakat (Pokmas), hal itu bertujuan untuk mempermudah penyaluran dana pembangunan bantuan tersebut.

Namun, kenyataan di lapangan berbeda. Swandi menyebutkan, dari hasil pembetukan Pokmas, awalnya semua dana dari Provinsi Kepri itu disalurkan melalui Pokmas, mulai dari pembelian material hingga biaya lainya.

"Kita sudah sepakati pada pembentukan Pokmas. Tetapi belakangan dana tersebut diatur oleh orang Dinas Perkim (Pak Toto). Jadi Pokmas tidak mengelola dana pembangunan tersebut. Nah, ini sudah lebih sebulan, pembangunan tersebut tidak ada lagi kelanjutan. Kami khawatir ini akan mangkrak," terang Swandi, yang juga sebagai Ketua Pokmas.

Swandi menambahkan, pembuatan tongkat rumah tersebut juga baru 15 unit. Selain itu martial berupa kayu untuk bahan penyanggah atap dan papan sebagai material dinding dan lantai juga belum ada.

"Masyarakat kami yang Suku Laut ini menunggu, sampai kapan ini bisa selesai, sementara tak dikerjakan lagi. Suku Laut diarahkan tinggal di darat, tapi pembangunan tak lancar," kesalnya.

Kepala Dinas Perkim Provinsi Kepri, Said Nursyahdu, belum memberikan keterangan terkait hal ini. BATAMTODAY.COM telah berusaha menghubungi Kadis Perkim melalui sambungan telepon. Namun, hingga berita ini diunggah, Said Nursyahdu belum memberikan tanggapan. Pesan singkat melalui WhatsApp juga belum dibalas.

Editor: Gokli