Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Oknum Petugas di Daerah Perbatasan Terlibat Pencucian Uang
Oleh : ali/dd
Kamis | 30-08-2012 | 14:30 WIB
surya_makmur.jpg Honda-Batam
Surya Makmur Nasution.

BATAM, batamtoday - DPRD Kepulauan Riau (Kepri) menyebutkan telah terjalin persengkongkolan oknum petugas di daerah perbatasan dalam kejahatan pencucian uang yang berdampak langsung pada perekonomian Kepulauan Riau.


Hal ini disampaikan langsung oleh anggota DPRD Kepri Surya Makmur Nasution usai menjadi narasumber Sarasehan Komunitas Merah Putih Kepri di SMKN 6, Kabil, Kamis (30/8/2012).

"Persengkokolan pemodal pada praktek ini bukan baru terjadi, sudah lama praktek curang yang mempengaruhi perekonomian kita selama ini terjadi tanpa ada pengawasan dari pemerintah di perbatasan," kata Surya Makmur.

Menurutnya, tidak hanya masyarakat yang menerima dampaknya dari kemerosotan ekonomi, namun  negara juga telah dirugikan karena perbuatan pemodal yang mementingkan kepentingan pribadi.

Peristiwa tewasnya Suhardi Tan alias A Chui yang tewas di Singapura, katanya, menunjukkan adanya keterkaitan oknum petugas di perbatasan, sehingga dengan mudah A Chui dapat keluar dari tanah air dengan membawa uang lebih dari Rp100 juta, meski kemudian dibantah oleh instansi terkait.

"Bank Indonesia seharusnya melakukan pengetatan dalam mengatur arus uang ke luar negeri," katanya.

Masih terkait dengan wilayah perbatasan hingga saat ini sangat banyak berpotensi kerawanan. Diantaranya penjualan orang (trafficking) yang terjadi di Batam serta frekuensi udara dan darat masih dikendalikan teknologi negara Singapura yang jauh lebih canggih dari Indonesia.

"Kedaulatan udara dan laut serta frekuensi jangan sampai dimanfaatkan kekuatan teknologi negara luar, pemerintah pusat harus tegas bertindak dalam menjaga sisi kedaulatan. Jika pemerintah pusat masih berdiam diri, maka akan selamanya frekuensi udara dan darat dimanfaatkan negara-negara memiliki teknologi yang canggih," pungasnya.