Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

10 Hari Menghilang, Dua Bocah Diduga Diculik
Oleh : kli/dd
Kamis | 30-08-2012 | 14:13 WIB
suhadiman.gif Honda-Batam
Suhadiman dan keluarganya saat ditemui di Pasar Sagulung.

BATAM, batamtoday  - Dua bocah yakni Amril (10) dan Wahid (12) warga Gang Sentosa, Batuaji atau tepatnya di depan SMPN 9 Batuaji sudah 10 hari menghilang. Kedua bocah ini diduga diculik orang karena pernah menjadi saksi perbuatan cabul (sodomi) di daerah Marina, Sekupang.


Ditemui di daerah Sagulung, Kamis (30/8/2012) siang, Nurani (32) ibu dari Amril menuturkan kedua bocah itu menghilang sejak Senin (20/8/2012) siang saat lebaran kedua dari kediamannya. Awalnya, kedua bocah itu pamitan untuk merayakan lebaran bersama beberapa orang temannya. Namun, sejak keluar dari rumah sampai dengan sekarang mereka tak pernah lagi pulang dan tak diketahui dimana rimbanya.

"Awalnya anak saya (Amril-red.) minta izin bapaknya mau lebaran dengan teman-temanya. Tapi, sejak keluar dari rumah mereka berdua tak pernah pulang," papar Nurani sambil mengusap air matanya.

Ditambahkannya, sejak malam pertama tak pulang ke rumah, dia bersama kerabatnya sudah melakukan perncarian di daerah Batuaji dan Sagulung tapi tak juga ketemu. Merasa tak puas, mereka juga melakukan pencarian keliling Batam namun hasilnya sama saja tak ketemu.

"Kami sudah cari kemana-mana, tapi tak ketemu. Pada Selasa (21/8/2012) malam, saya membuat laporan ke Polsek Sekupang, namun karena tempat tinggal saya di darah Batuaji, akhirnya kami disarankan melapor ke Polsek Batuaji," jelasnya sambil menyakinkan sudah membuat laporan di Polsek Batuaji.

Terkait dugaan penculikan terserbut, wanita bersuamikan Suhadiman (37) itu mengatakan, beberapa bulan yang lalu mereka pernah tinggal di daerah Marina. Dimana pada saat itu, Wahid keponakannya melihak aksi pencabulan (sodomi) yang dilakukan seorang pria dewasa kepada anak-anak berumur 12 tahun. Sejak kejadian itu, Wahid dijadikan saksi dan akhirnya pelaku pencabulan dipolisikan keluarga korban.

"Saya takut kejadian kemarin berkaitan dengan hilangnya Amril dan Wahid, karena setelah kejadian kami sering diteror bahkan diusir dari Marina oleh keluarga pelaku pencabulan," terangnya.

Sekilas tentang kehidupan kedua bocah ini, merupakan orang miskin yang setiap harinya mengemis di Pasar Sagulung. Memang, Amril masih mempunyai ayah dan ibu, namun kondisi kehidupan mereka sangat memprihatinkan. Pasalnya, Suhadiman ayahnya Amril seorang pria buta yang tak bisa berbuat apa-apa selain menjadi pengemis.

Sementara, Wahid merupakan anak dari kakaknya Nuraini yang setiap harinya tinggal bersama mereka di daerah Gang Sentosa Batuaji.

Setelah kedua bocah itu menghilang, Suhadimin dan Nuraini merasa terpukul. Selain tak ada tempat mengadu, biaya untuk melakukan pencarian ke beberapa tempat lain juga tidak ada.

"Mau gimana lagi pak, untuk makan beli makan saja kami tak mampu, apalagi mau keluarkan uang untuk melakukan pencarian. Keluarga kami bergantung kepada penghasilan saya sebagai pengemis," tutur pria itu seakan meneteskan air mata namun tak bisa karena kedua matanya buta total.

Bagi warga Batam yang melihat atau mengetahui keberadaan kedua bocah itu diminta bantuan untuk mengantarkannya ke Gang Sentosa Batuaji, atau ke Pasar Sagulung.