Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gerindra Bukan Alat Bargaining
Oleh : Tunggul Naibaho
Rabu | 23-02-2011 | 14:04 WIB

Batam, batamtoday - Gerindra bukanlah alat bargaining yang dapat dipakai kelompok lain dengan tujuan tertentu, dan juga bukan alat bargaining untuk sekedar memperoleh jabatan dari partai berkuasa.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon melalui pesan singkatnya kepada batamtoday, Rabu 23 Februari 2011.

"Kita tidak ingin dijadikan alat bargaining dari partai tertentu yang kini berada dalam koalisi," tegas Fadli Zon. Walau dia tidak menyebut nama langsung, namun pasti hal tersebut ditujukan kepada partai Golkar dan PKS.

Seperti diketahui, dalam pengajuan HAMP, Partai Golkar dan PKS adalah dua fraksi yang sebenarnya bergabung dalam koalisi, namun dalam pengusulan HAMP, keduanya bukan saja menjadi pengusung utama, namun juga bersuara bulat saat voting pada Rapat Paripurna yang digelar Selasa 22 Februari semalam.

Rapat paripurna sendiri akhirnya memutuskan menolak HAMP dengan komposisi hasil voting, menolak 266 suara, menerima 264 suara.

"Namun begitu, Sikap menolak HAMP yang ditunjukan Gerindra juga bukan untuk maksud sesuatu dari partai berkuasa, apalagi jika dikait-kaitkan dengan reshuffle kabinet," tegas Fadli Zon.

Kalau Gerindra tadinya mendukung HAMP, namun kemudian berbalik menolak, jelas Fadli, karena Gerindra belakangan melihat HAMP tidak lagi murni ditujukan untuk memberantas mafia pajak sampai ke akar-akarnya, namun sudah sekedar manuver politik belaka dari kelompok-kelompok tertentu.

"Gerindra tidak mau menari di atas gendang partai lain, yang mempunyai kepentingan berbeda dari maksud diusulkanya HAMP," ucap Fadli Zon.

Fadli menyatakan, Gerindra mendukung sepenuhnya pemberantasan mafia pajak melalui mekanisme hukum yang tegas, transparan, dan berani.