Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aksi Mogok Ratusan Buruh PT HWG Masih Berlanjut
Oleh : kli/dd
Rabu | 22-08-2012 | 13:15 WIB

BATAM, batamtoday - Ratusan buruh PT Ho Wah Genting (HWG), Tanjunguncang masih melanjutkan aksi mogok kerja di lokasi perusahaan. Sama seperti sebelumnya, mereka tetap menuntut supaya outsourcing dihapuskan dan menetapkan status buruh outsourcing menjadi buruh kontrak perusahaan, Rabu (22/8/2012) siang.


Beni, salah seorang buruh di luar lokasi perusahaan mengatakan, sebelumnya aksi mogok ini dilakukan sekitar 600 buruh gabungan buruh permanen dan buruh lokal. Namun, belakangan ini jumlah yang buruh yang melakukan aksi mogok berkurang lantaran buruh outsourcing yang ikut mogok tidak diperbolehkan pihak menajemen PT HWG untuk melakukan aksinya di lokasi perusahaan.

"Awalnya aksi mogok ini dilakukan 600 buruh, tapi sekarang jadi berkurang. Buruh outsourcing yang ikut mogok tidak diperbolehkan melakukan aksi di kawasan perusahaan," papar Beni.

Informasi yang diperoleh batamtoday dari pihak manajemen PT HWG, dalam aksi mogok kerja pada hari pertama, Selasa (14/8/2012) lalu buruh outsourcing yang ikut sekitar 100 orang, sementara di dalam perusahaan terdapat sekitar 350 buruh outsourcing yang disalurkan dua perusahaan jasa penyalur.

Saat ini, informasinya 100 buruh outsourcing yang ikut aksi mogok tersebut tidak lagi diperbolehkan lakukan aksi di lokasi perusahaan. Sehingga, mereka melakukan aksi di markas FSPMI, Simpang Base Camp, Batuaji.

Ditambahkan Beni, mereka buruh permanen yang melakukan aksi mogok kerja di lokasi PT HWG tetap menuntut supaya outsourcing dihapuskan. Sesuai dengan surat izin dan surat pemberitahuan, aksi mogok kerja itu akan berlangsung selama dua bulan berturut-turut.

"Kami masih tetap pada kesepakatan awal, aksi mogok berlanjut selama dua bulan supaya outsourcing dihapuskan," katanya.

Terkait masalah perundingan antara perwakilan buruh dengan pihak menajemen dalam membahas suatu kesepakatan sepertinya belum terjadi. Namun, seperti halnya yang diutarakan oleh Manejer HRD PT HWG, Jonathan Sinaga pihaknya tetap terbuka jika perwakilan buruh meminta untuk berunding.

"Kayaknya belum ada perundingan, tapi dengar-dengar pihak menajemen terbuka kalau ada permintaan berunding dari perwakilan buruh," sebutnya.