Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

H-1, Pedagang Selongsong Ketupat Makin Diburu Warga
Oleh : kli/dd
Sabtu | 18-08-2012 | 12:25 WIB

BATAM, batamtoday - Lebaran seakan identik dengan ketupat. Hal ini sudah menjadi tradisi disaat perayaan lebaran ketupat menjadi salah satu menu makanan pengisi. Seperti halnya di Pasar Aviari, pedagang selongsong ketupat ramai diburu warga, Sabtu (18/8/2012) siang.


Hasil kerajinan tangan ini dipasarkan oleh beberapa orang di luar pasar Aviari yang sangat diburu dan diminati warga. Bungkus ketupat ini dijual dengan sistim per renteng yang dihargai Rp10 ribu dengan jumlah delapan sampai sembilan biji per rentengnya.

Kusnadi, seorang pedagang mengaku berjualan ketupat secara dadakan. Hal ini dia lakukan pada saat menjelang perayaan lebaran tiga hari sebelum hari perayaannya.

"Dadakan aja bang, hanya saat perayaan lebaran saja," katanya.

Selama tiga hari berjualan bungkus ketupat Kusnadi mengaku sudah meraup untung banyak. Dimana bahan baku pembuatan bungkus ketupat tersebut tidak terlalu mahal dan masih bisa didapat dengan sistim pertemanan. Untuk pembuatannya, dia juga tidak menggunakan mesin hanya bermodalkan tenaga dan ketekunan menganyam.

"Kalau untung bisa dibilang lumayan bang selama tiga hari ini. Masalahnya, modal pembuatannya hanya tenaga dan ketekunan menganyam aja," jelasnya.

Di sisi lain, pembeli yang mencoba melakukan negoisasi harga mengaku sudah menjadi tradisi disaat perayaan lebaran penuh dengan ketupat. Sehingga, mau tidak mau bungkus ketupat yang dijual para pedagang dadakan ini tetap diburu.

"Lebaran tak ada ketupat seperti kurang lengkap. Mau tak mau kita tetap harus beli, tapi maunya harga jangan terlalu mahal, iya tak bang," sebut Menti, seorang pembeli sambil tawar menawar harga bungkus ketupat.