Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dewi Ansar Berharap Pelaku UMK Konsisten Mengembangkan Usaha hingga Membuahkan Hasil
Oleh : Redaksi
Rabu | 21-12-2022 | 12:20 WIB
inkubasi-bisnis1.jpg Honda-Batam
Ketua TP-PKK Kepri, Dewi Kumalasari Ansar saat penutupan 'Angel Investor Program Inkubasi Bisnis Pengembangan Usaha Perempuan di Kabupaten Bintan Tahun 2022' di Aula Kantor Bupati Bintan, Selasa (20/12/2022). (Diskominfo Kepri)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Ketua TP-PKK Provinsi Kepulauan Riau, Hj Dewi Kumalasari Ansar resmi menutup kegiatan 'Angel Investor Program Inkubasi Bisnis Pengembangan Usaha Perempuan di Kabupaten Bintan Tahun 2022' di Aula Kantor Bupati Bintan, Selasa (20/12/2022).

Kegiatan ini juga disejalankan dengan wisuda 68 peserta Usaha Menengah Kecil (UMK) Naik Kelas dari Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan yang sudah mengikuti pelatihan ini selama 4 bulan, dimulai bulan Agustus 2022 lalu sampai Desember tahun 2022.

Dewi Ansar menyampaikan, kesenjangan gender dalam berbagai bidang pembangunan masih merupakan masalah di Provinsi Kepri. Menurut Dewi Ansar hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya capaian Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) meskipun secara umum percapaian pembangunan gender semakin meningkat.

Dijelaskan Dewi Ansar, berdasarkan data IDG Provinsi Kepri tahun 2022 sebesar 58,97 persen masih jauh dibawah rata-rata nasional sebesar 76,26 persen. Jika dilihat dari komponen pembentukannya, maka rendahnya capaian IDG Kepri terutama disebabkan oleh rendahnya presentase sumbangan pendapatan perempuan yang hanya sebesar 28,71 persen.

"Untuk itu, saya mengharapkan dengan diadakannya kegiatan ini para pelaku UMK ke depannya dapat terus berkomitmen dan konsisten dalam berusaha sehingga akhirnya dapat memberikan hasil yang baik sesuai yang diharapkan dan tentunya bisa memajukan ekonomi para pelaku usaha perempuan di Kepri lebih baik lagi," kata Dewi Ansar, demikian dikutip laman Diskominfo Kepri.

Selanjutnya, Dewi Ansar mengatakan, saat ini permasalahan perempuan dan anak di Kepri tidak terlepas dari sisi pendidikan, ekonomi, kesehatan, kekerasan, perkawinan anak, pola asuh anak, akses perempuan dalam teknologi hingga keterwakilan perempuan dalam politik dan dunia usaha.

Dewi Ansar melanjutkan, untuk mengatasi permasalah perempuan dan anak di Kepri tersebut Presiden RI Joko Widodo memberikan 5 arahannya yaitu peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak, penurunan kekerasan pada perempuan dan anak, penurunan pekerja anak dan pencegahan dini.

"Program Inkubasi bisnis ini merupakan salah satu program yang mendukung mandat yang diberikan bapak Presiden RI Joko Widodo untuk diselesaikan sampai tahun 2024 untuk mengatasi permasalah perempuan dan anak," ungkapnya.

Terakhir, Dewi Ansar menjelaskan tujuan utama diadakannya program ini adalah guna mendorong para pelaku UKM khususnya perempuan Kepri untuk naik kelas, baik dari segi mindset, attitude, skill bisnis, standarisasi produk serta jejaring bisnis.

Ia juga berharap, melalui kegiatan inkubasi bisnis ini dapat mendorong ekonomi perempuan untuk lebih maju dan kuat melalui bimbingan kelas entrepreneurship, community program, lateral thinking, business network dan pasar bersama.

"Semoga kelak ibu-ibu peserta yang sudah wisuda dari kegiatan inkubasi bisnis ini, dapat menjadi utusan pelaku usaha perempuan yang potensial dan dapat menjadikan bisnis sebagai masa depan serta mampu memberikan peluang kerja untuk masyarakat sekitarnya," tutupnya.

Editor: Gokli