Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dinas Pendidikan Batam Canangkan Yayasan Al-Muhajirin Jadi Sekolah Ramah Anak
Oleh : Aldy
Selasa | 13-12-2022 | 19:52 WIB
sekolah-ramah-anak.jpg Honda-Batam
Syukuran 25 Tahun Yayasan Al Muhajirin Dotamana Indah sekaligus pencanangan sekolah ramah anak SDIT Al Muhajirin Dotamana, Selasa (13/12/2022). (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam mencanangkan Yayasan Al- Muhajirin Dotamana Indah sebagai sekolah ramah anak. Pencanangan dilaksanakan di Mall Botania 2, Kecamatan Batam Kota, Selasa (13/12/2022).

Pencanangan tersebut digelar di sela-sela acara Gerai Karya Siswa dan Siswi SDIT Al-Muhajirin Dotamana Indah, serta syukuran atas terpilihnya Kepala SDIT Al-Muhajirin Dotamana Indah sebagai Kepala Sekolah lnspiratif Nasional dua tahun berturut-turut 20121 dan 2022.

Tidak itu saja, seorang Guru SDIT Al-Muhajirin Dotamana Indah juga terpilih sebagai Guru Inspiratif Nasional 2022. Acara juga disejalankan dengan syukuran 25 tahun usia Yayasan Al Muhajirin Dotamana Indah.

Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Disdik Batam, Mansur, mengatakan, tahun lalu ada 8 sekolah negeri yang dinyatakan ramah anak. Tahun ini meningkat menjadi 18 sekolah, termasuk Yayasan Al- Muhajirin Dotamana Indah.

"Total ada 26 sekolah dasar baik swasta maupun negeri yang sudah ramah anak," ujar Mansur.

Di lokasi yang sama, Kepala Sekolah Yayasan Al Muhajirin Dotamana Indah, Ernita ditetapkan sebagai sekolah penggerak awal Januari lalu, menyebutkan, sekolah penggerak wajib mengimplementasikan kurikulum merdeka.

Ada beberapa kegiatan Gerai yang diselenggarakan di antaranya pentas seni, bazar, hingga pencanangan sekolah ramah anak. "Melalui karya tersebut anak-anak diajak menghasilkan karya, dan memupuk rasa kreativitas anak. Melalui kegiatan bazar juga bisa melatih jiwa entrepreneur anak," kata Ernita.

Melalui kegiatan ini anak diarahkan untuk mengubah sesuatu benda dari yang tidak bernilai menjadi sesuatu yang berharga dan ada nilainya. "Inilah yang menjadi esensi dari Gerai dan kegiatan hari ini," terangnya.

Melalui kegiatan ini, Ernita melanjutkan, guru juga wajib mendukung potensi dan minat yang dimiliki anak. Mengenai pencanangan sekolah ramah anak, menurutnya, harus menjadi komitmen semua stakeholder untuk mewujudkan sekolah yang aman, ramah, dan layak untuk anak.

Sekolah diharapkan bisa menjadi rumah kedua bagi anak. Hal ini karena setelah di rumah, sekolah merupakan tempat tumbuh kembang anak. Sudah selayaknya sekolah menjadi tempat yang aman dan ramah terhadap tumbuh kembang dan pendidikan anak.

Dengan kurikulum merdeka ini, anak memiliki wadah yang lebih luas untuk berkreasi, kreativitas dalam proses belajar.

"Jika selama ini guru adalah pusat, sekarang sudah tidak lagi. Guru berperan sebagai fasilitator, dan anak adalah yang menjadi pusatnya. Jadi minat, potensi, dan kreativitas anak dalam belajar lebih berkembang di kurikulum saat ini," pungkas Ernita.

Editor: Gokli