Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rupiah Dibuka Rp 15.540 Per Dolar AS pada 11 November 2022
Oleh : Aldy Daeng
Sabtu | 12-11-2022 | 18:03 WIB
Nilai-tukar-rupiah1.jpg Honda-Batam
Perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik yang terdiri atas indikator nilai tukar dan inflasi.

Adapun nilai tukar rupiah terjadap dollar AS Pada akhir hari Kamis, 10 November 2022 Rupiah ditutup pada level (bid) Rp 15.690 per dolar AS.

Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 7,30 persen DXY melemah ke level 108,21. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke level 3,813 persen.

Pada pagi hari Jumat, 11 November 2022 Rupiah dibuka pada level (bid) Rp 15.540 per dolar AS. Yield SBN 10 tahun turun ke level 7,07 persen

Aliran Modal Asing (Minggu II November 2022) Premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke 123,70 bps per 10 November 2022 dari 130,51 bps per 4 November 2022.

Berdasarkan data transaksi 7-10 November 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 3,97 triliun terdiri dari beli neto Rp 4,07 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp 0,10 triliun di pasar saham.

Selama tahun 2022, berdasarkan data setelmen hingga 10 November 2022, nonresiden jual neto Rp 173,11 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 78,39 triliun di pasar saham.

Perkembangan Inflasi
Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu II November 2022, perkembangan harga sampai dengan minggu kedua November 2022 diperkirakan inflasi sebesar 0,11 persen (mtm).

Komoditas utama penyumbang inflasi November 2022 sampai dengan minggu kedua yaitu telur ayam ras sebesar 0,02 persen (mtm), daging ayam ras, tempe, tomat, sawi hijau, jeruk, tahu mentah, minyak goreng, beras, bawang merah, air kemasan dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Sementara itu, sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu cabai merah sebesar -0,08 persen (mtm), cabai rawit sebesar -0,03 persen (mtm), bawang putih sebesar -0,01 persen (mtm).

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," dalam keterangan pers BI, Jumat (12/11/2022).

Editor: Yudha