Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Buka Forum Bisnis Pengusaha RI - Korea, Mendag Sinergikan 116 UKM dengan Importir Korsel
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 21-10-2022 | 12:40 WIB
forum_bisnis-pengusaha-ri-01.jpg Honda-Batam
Mendag Zulkifli Hasan, saat membuka Forum Bisnis Indonesia - Korea Selatan di Menara BNI, Pejompongan, Jakarta pada Kamis (20/10/2022). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Upaya mengangkat Usaha Kecil Menengah (UKM) ke kancah perdagangan global terus menjadi perhatian Kementerian Perdagangan. Saat membuka Forum Bisnis Indonesia-Korea Selatan di Menara BNI, Pejompongan, Jakarta pada Kamis (20/10/2022), Mendag Zulkifli Hasan menyinergikan 116 UKM dengan 43 importir Korea Selatan dalam penjajakan kesepakatan dagang (one-on-one business matching).

Mendag Zulkifli Hasan menyambut, baik upaya-upaya para pelaku usaha Indonesia dan importir Korea Selatan untuk terus menjajaki peluang-peluang peningkatan perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan.

Mendag juga berharap, keikutsertaan pelaku usaha Korea Selatan dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 tahun ini akan semakin membawa kerja sama dengan pelaku usaha Indonesia ke arah yang baik.

"Indonesia dan Korea Selatan adalah sahabat dekat dengan hubungan yang sudah terjalin selama lima puluh tahun. Dari sisi hubungan dagang pun terus terdapat peningkatan, termasuk hari ini. Terima kasih atas keikutsertaan para pelaku usaha Korea Selatan dalam pameran TEI ke-37. Kami percaya pelaku usaha kedua negara bisa mewujudkan lebih banyak kerja sama dan meningkatkan skala kerja sama mereka untuk kemajuan kedua negara," kata Mendag Zulkifli Hasan, dalam siaran pers Kemendag.

Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan kepada para calon pembeli Korea Selatan, bahwa Indonesia telah meratifikasi persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Korea Selatan (IK - CEPA). Mendag juga mengatakan, persetujuan ini akan semakin melancarkan hubungan dagang kedua negara.

Forum Bisnis Indonesia - Korea diinisiasi Bank BNI dengan Asosiasi Importir Korea (KOIMA). Turut hadir Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistyanto, Duta Besar Korea Selatan untuk RI Park Taesung, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati, dan Chairman Koima Kim Byung Kwan. Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan yaitu Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi dan Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono.

Dubes Gandi Sulistyanto menyampaikan, momentum forum bisnis yang dilanjutkan dengan penjajakan kesepakatan dagang turut membukakan kesempatan bagi pelaku-pelaku UKM Indonesia untuk meningkatkan peluang ekspor mereka.

Untuk itu, pertemuan ini harus dimanfaatkan agar semakin banyak peluang perdagangan yang diwujudkan pelaku usaha Indonesia, khususnya UKM, dengan para calon pembeli dari Korea Selatan. "Dalam forum ini, penjual dan pembeli kami pertemukan. Kami harap dari pertemuan langsung antara pelaku usaha kedua negara di momentum ini akan tercipta berbagai kesepakatan bisnis yang dapat difasilitasi BNI," kata Dubes Gandi.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati berharap, melalui kerja sama dengan KOIMA, kantor-kantor perdagangan luar negeri BNI seperti di Seoul, Korea Selatan dapat semakin dimanfaatkan.

"BNI dapat memfasilitasi penjajakan bisnis antara eksportir Indonesia dan pembeli potensial seperti KOIMA, selain itu kantor BNI di luar negeri memiliki peran penting dalam memberikan layanan bantuan terkait wawasan pasar (market insight) dan regulasi lokal terkait kepabeanan dan perpajakan, serta menyediakan skema pembiayaan khusus kepada para pelaku usaha Indonesia mulai dari skala korporasi, menengah, dan kecil sehingga mampu menembus pasar global," pungkasnya.

Di sisi lain, Chairman KOIMA, Kim Byung Kwan, mengungkapkan, KOIMA merupakan mitra yang tepat bagi para eksportir Indonesia untuk memasuki pasar Korea Selatan. "KOIMA terus memainkan peranan penting bagi sektor perdagangan di Korea Selatan," kata Kim.

Pada periode Januari - Agustus 2022, kedua negara mencapai total nilai perdagangan sebesar USD 16,45 miliar atau meningkat 39,46 persen dibanding periode yang sama tahun 2021 yang sebesar USD 11,79 miliar. Sementara itu, pada 2021 Indonesia dan Korea Selatan mencapai nilai perdagangan yang cukup baik dengan membukukan total perdagangan senilai USD18,41 miliar.

Produk ekspor utama Indonesia ke Korea terdiri atas batu bara, minyak kelapa sawit, alat elektronik, dan plywood. Sedangkan impor utama Korea ke Indonesia adalah integrated circuit, besi, dan propilene.

Editor: Gokli