Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Komisi I DPR Nilai Israel Tak Punya Kemauan Politik Selesaikan Konflik dengan Palestina
Oleh : ant/si
Selasa | 07-08-2012 | 06:52 WIB
Mahfudz_Siddiq.jpg Honda-Batam

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq

JAKARTA, batamtoday - Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, menilai Israel tidak memiliki kemauan politik yang kuat guna menyelesaikan permasalahan dengan Palestina.



Ini terlihat dengan sikap Israel yang menolak memberikan izin masuk bagi sejumlah menteri luar negeri negara anggota GNB, termasuk Menlu RI Marty Natalegawa ke Ramallah.

"Sikap tersebut menunjukkan arogansi Israel terhadap negara-negara berdaulat yang memiliki komitmen untuk membantu penyelesaian masalah Palestina," kata Mahfudz di Jakarta kemarin.

"Dengan penolakan pemberian izin itu berarti Israel tidak punya kemauan politik yang baik untuk menyelesaikan konflik," ujarnya.

Menurut dia, meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia, Israel tidak seharusnya melarang Menlu masuk ke Ramallah. Pemerintah Israel sebaiknya melakukan dialog dan negosiasi kepada para menlu tersebut.

Mahfudz mengatakan sebagai salah satu inisiator GNB, Pemerintah Indonesia harus bersikap tegas dengan membawa masalah tersebut ke dunia internasional, PBB.

Marty Natalegawa, Minggu (5/8), sedianya akan menghadiri Pertemuan Luar Biasa Tingkat Menlu GNB di Ramallah, guna membicarakan pengakuan atas negara Palestina dan pembentukan Deklarasi Solidaritas Khusus untuk Palestina.

Namun pertemuan itu dibatalkan, setelah Marty bersama menlu dari Malaysia, Kuba, dan Bangladesh tidak diperkenankan melewati Tepi Barat karena tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Perjalanan menuju ibu kota Palestina tersebut biasanya dilakukan dengan melakukan penerbangan menuju Israel, yang dilanjutkan melalui jalan darat melewati perbatasan yang dijaga ketat tentara Israel.

GNB telah menyediakan helikopter bagi para delegasi dari Jordania menuju Ramallah, namun perjalanan tersebut juga harus memerlukan izin dari pemerintah Israel.

Sementara itu, Komite Palestina GNB mengecam keras tindakan Israel tersebut, dan meminta Biro Koordinasi GNB di New York untuk mengambil langkah tepat terkait permasalahan itu.

Sementara itu, Menlu Marty Natalegawa, Senin, langsung bertolak kembali ke Jakarta.