Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Istirahatkan Organ Pencernaanmu dengan Berpuasa, Itu Sangat Menyehatkan
Oleh : Redaksi
Senin | 30-07-2012 | 11:04 WIB
Kesehatan_Puasa_-_batamtoday.jpg Honda-Batam
Organ pencernaan manusia, foto:frm

BATAM, batamtoday - Sudah menjadi kesepakatan para ahli medis, bahwa hampir semua penyakit bersumber pada makanan dan minuman yang mempengaruhi organ-organ pencernaan di dalam perut.


Maka sudah sewajarnya jika dengan berpuasa organ-organ pencernaan di dalam perut yang selama ini terus bekerja mencerna dan mengolah makanan untuk sementara diistirahatkan mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari selama satu bulan.

Dengan berpuasa ini maka ibarat mesin, organ-organ pencernaan tersebut diservis dan dibersihkan, sehingga setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan Insya Allah kita menjadi sehat baik secara jasmani maupun secara rohani.

Berikut manfaat puasa ditinjau dari kacamata kesehatan:

1. Fasten Institute (Lembaga Puasa) di Jerman menggunakan puasa untuk menyembuhkan penyakit yang sudah tidak dapat diobati lagi dengan penemuan-penemuan ilmiah dibidang kedokteran. 

Metode ini juga dikenal dengan istilah "diet" yang berarti menahan / berpantang untuk makanan-makanan tertentu. Lembaga tersebut menyatakan bahwa diet yang paling menyehatkan adalah berpuasa.

2. Dr. Abdul Aziz Ismail dalam bukunya yang berjudul "Al Islam wat Tibbul Hadits" menjelaskan bahwa puasa adalah obat dari bermacam-macam penyakit diantaranya kencing manis (diabetes), darah tinggi, ginjal, dsb.

Setalah sejumlah pihak mengetahui dan membuktikan kebenarannya, buku tersebut akhirnya menjadi best seller di beberapa negara di dunia. 

3. Dr. Alexis Carel seorang dokter internasional dan pernah memperoleh penghargaan nobel dalam bidang kedokteran menegaskan bahwa dengan berpuasa dapat membersihkan pernafasan.

4. Mac Fadon seorang dokter bangsa Amerika sukses mengobati pasiennya dengan anjuran berpuasa setelah gagal menggunakan obat-obat ilmiah. Pengalaman mengagumkan tersebut ditulisnya dalam jurnal kesehatan.