Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kapolri Bentuk Tim Khusus Dalami Insiden Penembakan di Rumah Irjen Ferdi Sambo
Oleh : Redaksi
Rabu | 13-07-2022 | 08:04 WIB
A-KAPOLRI-sigit-prabowo_jpg2.jpg Honda-Batam
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Untuk mengusut insiden aksi saling tembak oknum aparat yang jadi anak buah Kadiv Propam Irjen Ferdi Sambo, Kapolri mengambil langkah cepat.

Untuk itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah resmi membentuk tim khusus yang tugasnya mendalami insiden penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo. Tim tersebut akan dipimpin langsung oleh Wakapolri Gatot Eddy Pramono.

Sigit mengaku ingin masalah yang membuat seorang oknum Polri berinisial J menemukan titik terang.

"Saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin Pak Wakapolri, Pak Irwasum, Pak Kabareskrim, Kabik (Kabaintelkam), juga ada As SDM, termasuk juga fungsi dari Provos dan Paminal," demikian kata Sigit kepada wartawan, Selasa (12/7/2022).

Selain itu, Sigit menerangkan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan beberapa pihak ekternal seperti Kompolnas dan Komnasham.

Langkah itu dilakukan, kata Sigit agar proses pendalaman berjalan transparan.

"Di satu sisi kita tentunya mengharapkan kasus ini bisa dilaksanakan pemeriksaan secara transparan, objektif," pungkasnya.

Sementara itu, pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera membentuk TGPF (Tim Gabungan Pencari Fakta) untuk mengusut kasus penembakan ajudan Kadiv Propam, Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat oleh sesama ajudan Kadiv Propam itu.

"Saya merasa ini adalah kasus yang sangat extraordinary, di luar dugaan publik. Seharusnya Propam menjaga dan bisa mengayomi anak buahnya, terutama dalam kedisiplinan bekerja secara profesional," kata Katib Syuriah PWNU DKI, Cholish Muzakki dalam keterangannya, Selasa (12/7/2022).

Tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat, kata dia, menjadi teka-teki karena locus delicti-nya terjadi di rumah Kadiv Propam, tepatnya di kamar istri Kadiv Propam.

Chilis juga mengatakan bahwa kejadian seperti itu terasa sangat aneh. Untuk itu, Polri perlu mengusut secara tuntas motif di balik itu semua.

"Ini menyangkut profesionalitas dan kedisiplinan Polri. Bagaimanapun, mereka yang menjaga keamanan masyarakat. Saya juga heran, sebetulnya motif apa di balik ini semua. Apa yang dipertahankan?" katanya.

Selain itu, Cholis uga menyoroti soal luka sayatan terhadap korban. Menurutnya, kejadian seperti ini sangat langka terjadi di petinggi Polri.

"Agar tidak terjadi prasangka buruk di tengah masyarakat atau dugaan-dugaan yang tidak sesuai dengan fakta, Polri lebih baik membentuk satu tim untuk mengungkap hal ini," kata Cholis.

Untuk itu, Kapolri Listyo Sigit juga diminta segera bertindak agar kasus tersebut tidak menjadi bola liar dalam tubuh Polri. Ia juga menyarankan agar menonaktifkan Kadiv Propam Polri tersebut.

"Kami mendorong agar Pak Kapolri Listyo Sigit segera membentuk tim gabungan pencari fakta untuk mengungkap insiden ini, terutama motif di belakangnya apa, kok bisa ajudan istrinya itu ditembak oleh ajudan Fredy Sambo dalam kondisi CCTV mati," tandasnya.

Sumber: RMOL
Editor: Dardani