Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Simalungun Geruduk Kantor PTPN Tolak Konversi Kebun Sawit
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 24-06-2022 | 08:20 WIB
A-warga-simalungun_jpg2.jpg Honda-Batam
Aksi teatrikal menolak rencana konversi Kebun Teh ke Kebun Sawit di depan Kantor PTPN IV Medan. (Foto: RMOLSumut)

BATAMTODAY.COM, Medan - Warga dari Kabupaten Simalungun yang menamakan diri Aliansi Gerakan Simalungun Tolak Konversi berunjuk rasa ke Kantor PTPN IV, Jalan Letjend Suprapto, Medan.

Aksi ini mereka lakukan untuk menentang adanya rencana dari pihak PTPN IV mengkonversi kebun teh menjadi kebun kelapa sawit di Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun.

Koordinator aksi, Nico Nathanael Sinaga mengatakan penolakan ini mereka serukan berdasarka pengalaman atas konversi teh menjadi kebun sawit di Kebun Marjandi, Kecamatan Panei, Simalungun yang dilakukan pada tahun 2006 lalu.

"Banjir mulai rutin terjadi di Kelurahan Panei Tongah dan hingga saat ini belum ada solusi atas persoalan tersebut," katanya dikutip Kantor Berita RMOLSumut, Kamis (23/6/2022).

Atas dasar itu kata Nico, PTPN IV harus menghentikan rencana konversi di Kebun Bah Butong. Pada sisi lain, pengunjuk rasa juga menyoroti adanya temuan mereka atas lahan tidak produktif milik PTPN IV seluas 275 hektar. Dan konversi tersebut merupakan bagian dari upaya penyelamatan aset perusahaan berstatus BUMN tersebut yang kini digarap masyarakat.

"Ini mengindikasikan bahwa selama ini, PTPN IV telah menelantarkan asetnya," ujarnya.

Dengan beberapa alasan tersebut, pengunjuk rasa berharap pemerintah menggunakan kewenangannya untuk menghentikan rencana tersebut. Tidak hanya itu, pengunjuk rasa juga meminta agar pihak PTPN IV bertanggungjawab atas banjir yang kerap melanda warga Panei Tongah pasca konversi tanaman teh menjadi kebun sawit yang mereka lakukan.

Aksi unjuk rasa ini berlangsung dengan tertib. Mereka menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan penderitaan warga Simalungun akibat konversi kebun teh menjadi kebun Sawit oleh PTPN IV.

Sumber: RMOL
Editor: Dardani