Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Kejar Kesepakatan Ekspor Ayam ke Singapura
Oleh : Redaksi
Senin | 20-06-2022 | 19:11 WIB
ekspor-ayam1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi peternakan ayam.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia berharap bisa segera mencapai kesepakatan dengan Singapura terkait rencana ekspor ayam, menggantikan Malaysia yang menghentikan ekspor ke negara tersebut.

Malaysia memutuskan untuk mengembargo ekspor ayam ke luar negeri sampai produksi lokal dan harga mulai stabil.

Saat ini, Singapura tengah kekurangan pasokan ayam yang membuat negara tersebut menaikkan harga nasi ayam Hainan, salah satu kuliner yang identik dengan Negeri Singa.

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Susiwijono Moegiarso mengatakan pihaknya sedang melakukan diskusi teknis dengan pihak Singapura dan diharapkan ekspor berjalan mulai bulan ini.

Badan Pangan Singapura (SFA) membenarkan rencana impor ayam dari Indonesia tersebut.

Ketua Asosiasi Peternak Unggas Indonesia Achmad Dawami mengatakan Indonesia mengalami surplus produksi ayam.

Ia menjelaskan negara ini memproduksi 55 hingga 60 juta unggas per minggu dengan surplus 15 sampai 20 persen setelah konsumsi domestik.

Menurutnya, ekspor ke Singapura yang diperkirakan memiliki permintaan 3,6 juta hingga 4 juta ekor unggas per bulan dapat membantu menutupi kesenjangan pasokan di negeri tetangga itu.

Dalam hal ini, Dawami mengatakan Singapura ingin mengimpor ayam hidup untuk menjaga rumah potong hewan domestik mereka tetap beroperasi. Namun, produsen Indonesia lebih suka mengekspor ayam potong karena tidak berpengalaman dalam mengekspor unggas hidup.

"Mudah-mudahan dalam dua minggu ke depan sudah ada realisasi, kalau harus menunggu berbulan-bulan kita akan kehilangan momentum," kata Dawami.

Sebelumnya, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah mengatakan pihaknya tengah membahas perihal syarat dan teknis untuk ekspor ayam ke Singapura.

"Saat ini lagi pembahasan teknis persyaratan antara Indonesia dan Singapura," kata Nasrullah kepada CNNIndonesia.com, Senin (6/6/2022).

Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Indonesia (PPRN) Alvino Antonio juga mengatakan secara kuantitas, kualitas, dan harga Indonesia sangat berpeluang untuk merebut pasar ekspor ayam Malaysia ke Singapura.

Namun, yang menjadi tantangan adalah harga pokok penjualan ayam Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan Malaysia.

Adapun Malaysia memutuskan setop ekspor ayam karena lonjakan harga dalam beberapa bulan terakhir akibat kekurangan pasokan pakan imbas dari perang Rusia-Ukraina.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha