Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mendagri Puji Kepedulian Masyarakat Bali Bantu Pemerintah Tanggulangi Pandemi Covid-19
Oleh : Irawan
Senin | 13-06-2022 | 15:40 WIB
menfagri_balib.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Mendagri Tito Karnavian (Foto: Kemendagri)

BATAMTODAY.COM, Denpasar- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memuji masyarakat Bali yang saling bantu menanggulangi pandemi Covid-19.

Pujian tersebut disampaikan Mendagri dalam sambutannya pada Pergelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 yang berlangsung di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, Minggu (12/6/2022).

Menurut Mendagri, masyarakat Bali adalah masyarakat yang taat terhadap hukum. Selain itu, juga memiliki rasa gotong royong yang tinggi, sehingga turut membantu pemerintah dalam mengendalikan Covid-19 lebih optimal.

Terlebih, melalui pengendalian Covid-19 dengan vaksinasi berbasis banjar yang diterapkan, membuat penanganan pandemi di daerah tersebut dapat berlangsung secara cepat.

"(Vaksinasi di) Bali basisnya banjar. Di setiap banjar punya aula hall, di situ kemudian dikirim vaksinnya, dikirim tenaga kesehatannya, dan masyarakat itu dipimpin oleh kepala banjarnya yang cuma 400-500 orang, diajak ke sana (tempat vaksinasi). Maka kecepatan vaksinasi di Bali kecepatan tertinggi di Indonesia. Bahkan tidak berlebihan kalau saya sampaikan mungkin salah satu kecepatannya tertinggi di dunia," ujar Mendagri.

Mendagri merinci, kecepatan itu terlihat dari capaian vaksinasi yang hampir mencapai 90 persen dari jumlah penduduk sebanyak 4-5 juta.

Karena itu, dalam sebuah pertemuan dengan pemerintah daerah (Pemda), Mendagri kerap meminta daerah untuk belajar dari Bali. Sebab, Provinsi Bali telah menerapkan proses vaksinasi melalui pendekatan kearifan lokal, yakni berbasis banjar.

"Ada beberapa daerah yang meniru, saya tahu. Saya tidak mau sebutkan dan kecepatan mereka meningkat," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Mendagri mengapresiasi langkah Gubernur Bali Wayan Koster atas keberaniannya memutuskan kebijakan yang tepat dan akurat dalam menangani pandemi.

Kebijakan itu seperti saat meminta dosis vaksin dengan jumlah yang banyak kepada pemerintah pusat, untuk diberikan kepada masyarakat Bali. Padahal daerah lain sempat kesulitan menyosialisasikan vaksinasi kepada masyarakat.

"Bahkan tadi yang beliau (Gubernur) sampaikan, Bali itu kecepatannya (vaksinasi) tercepat, boosternya pun tercepat lagi (vaksinasi tahap) yang ketiga. Satu-satunya daerah yang bisa di atas 70 persen baru Bali saat ini, sehingga situasi Covid melandai," terang Mendagri.

Di lain sisi, Mendagri menyebutkan Bali merupakan daerah yang menjadi model percontohan dalam penanggulangan Covid-19. Pada penerapan kebijakan karantina 7 hari misalnya, ditentukan berdasarkan kalkulasi dan pertimbangan matang.

Sebelumnya, pemerintah menerapkan karantina selama 14 hari. Dari upaya tersebut, diketahui angka kasus Covid-19 kemudian melandai. Kesuksesan itu kemudian ditiru oleh daerah lainnya.

Mendagri mengimbuhkan, dalam konteks PKB ke-44, belum banyak daerah yang berani menggelar kegiatan kolosal. Namun, Provinsi Bali diketahui telah memberanikan diri menggelar kegiatan kolosal, meliputi pawai hingga pertunjukan seni dengan rentang waktu yang panjang.

Hal tersebut tentu dilakukan berdasarkan perhitungan dan data yang matang. Dengan demikian, kegiatan yang sempat dilakukan terbatas tersebut dapat dihelat secara tatap muka dan diikuti oleh masyarakat Bali.

"Beliau berani untuk melakukan Pesta Kesenian Bali yang ke-44 ini. Tidak lagi online, hybrid, tapi langsung person in person physical, langsung, kolosal. Tadi siang itu tidak main-main kolosalnya, panjang sekali," tandas Mendagri sembari berharap momentum tersebut dapat memulihkan sektor pariwisata Provinsi Bali.

Editor: Surya