Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Emisi CO2 Dunia Terus Naik
Oleh : Redaksi/Hijauku
Selasa | 24-07-2012 | 11:40 WIB

BATAM, batamtoday - Emisi karbon dioksida (CO2) dunia kembali melonjak pada 2011 setelah naik 5% pada tahun sebelumnya. Emisi CO2 Indonesia juga terus meningkat.


Emisi CO2 global mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah menjadi 34 miliar metrik ton (naik 3%) pada 2011.

Hal ini terungkap dari laporan terbaru berjudul “Trends in Global CO2 Emissions – 2012 Report” yang disusun oleh European Commission Joint Research Centre dan PBL, lembaga penelitian lingkungan dari Belanda.

Kenaikan emisi CO2 pada 2011 ini melampaui rata-rata kenaikan dalam 10 tahun terakhir yang sebesar 2,7%, namun masih dibawah kenaikan tahun 2010 yang sebesar 5%.

Laporan ini menyebutkan, emisi CO2 global terus naik, walau terjadi pengurangan emisi di sejumlah negara anggota OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development).

Melemahnya perekonomian, musim dingin yang tidak terlalu parah dan sejumlah aksi penghematan energi yang dipicu oleh tingginya harga minyak telah menyebabkan emisi CO2 di negara-negara Uni Eropa turun sebesar 3%. Sementara di Amerika Serikat dan Jepang, emisi CO2 turun masing-masing sebesar 2%. Emisi negara-negara anggota OECD kini hanya menyumbang sepertiga emisi CO2 global.

Di China, negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, rata-rata emisi CO2 per kapita naik 9% menjadi 7,2 metrik ton per penduduk. Emisi CO2 per kapita China saat ini setara dengan emisi per kapita penduduk di negara-negara Eropa.

Emisi CO2 India juga mengalami kenaikan sebesar 6%. Hal ini berarti, jika digabungkan, emisi China dan India akan setara dengan emisi semua negara anggota OECD atau menyumbang sepertiga emisi CO2 global.

Walau emisi CO2 Amerika Serikat turun – akibat resesi ekonomi pada tahun 2008-2009, kenaikan harga minyak dan peningkatan penggunaan gas alam – namun negara Paman Sam ini tetap menjadi salah satu negara penghasil emisi CO2 terbesar di dunia dengan emisi sebesar 17,3 ton per kapita pada 2011.

Negara-negara penghasil emisi terbesar telah memroduksi total 34 miliar ton emisi CO2 pada 2011 dengan komposisi: China (29%), Amerika Serikat (16%), Uni Eropa (11%), India (6%), Federasi Rusia (5%) dan Jepang (4%).

Kondisi pencemaran CO2 di Tanah Air juga memrihatinkan.

Emisi karbon dioksida Indonesia terus naik, menjadi 490 juta ton pada 2011 (naik 210%) dibanding level pada tahun 1990. Emisi CO2 per kapita Indonesia juga naik 122% dari 0,9 ton emisi CO2/penduduk pada tahun 1990 menjadi 2 ton emisi CO2/penduduk pada 2011.

Tren kenaikan emisi global ini tercermin dari kenaikan konsentrasi CO2 di udara yang saat ini melampaui angka 390 PPM (parts per million) – jauh di atas batas aman yaitu 350 PPM. CO2 adalah gas rumah kaca yang memicu pemanasan global dan perubahan iklim.

Bukti pemanasan global dan perubahan iklim akibat kenaikan emisi CO2 ini bisa kita saksikan dengan mudah jika kita menyimak beruta dalam dua minggu ini.

Amerika Serikat dilanda kekeringan terburuk dalam 50 tahun, sementara ibu kota China, Beijing, dilanda hujan paling ekstrem dalam 60 tahun terakhir. Kedua kejadian ini sama-sama menimbulkan korban, memicu krisis pangan dan kemanusiaan.

Kondisi kekeringan ekstrem juga melanda sejumlah wilayah di Tanah Air. Sekitar 3.000 hektar tanaman padi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dan 2000 hektar tanaman padi di Sukabumi, dilaporkan terancam puso akibat kekeringan.

Sebanyak 79.295 warga Klaten, Jawa Tengah, kesulitan air bersih. Setiap tahun Provinsi Nusa Tenggara Timur selalu dilanda kekeringan dan dampaknya semakin parah. Dampak pemanasan global dan perubahan iklim ada di sekitar kita.

Diperlukan aksi bersama untuk menghentikan kenaikan emisi CO2 ini. Solusi tersedia: mulai dari mencegah deforestasi, upaya penghematan energi, beralih ke energi bersih dan terbarukan, hingga perubahan menuju gaya hidup yang ramah lingkungan.

Mari bergabung dalam gerakan global mengatasi krisis perubahan iklim. Mari kita beraksi mulai dari yang sederhana, mulai dari sekarang. Mari menjadi solusi dari masalah lingkungan dan kemanusiaan.