Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sepekan Ramadhan, Harga Ayam Potong di Batam Meroket
Oleh : Paskalis RH
Senin | 11-04-2022 | 18:37 WIB
pasar-kaget1.jpg Honda-Batam
Aktivitas Pasar Kaget Tembesi, Sagulung, Senin (11/4/2022). (Foto: Paskalis RH)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sepekan sejak bulan suci Ramadan, harga ayam potong segar di pasaran Batam masih tinggi. Padahal biasanya harga ayam potong segar hanya dijual Rp 29-30 ribu per kg. Namun sampai saat ini, harga ayam potong dijual berkisar Rp 38-39 ribu per kg.

Menurut Adi, pedagang ayam potong di pasar kaget Tembesi, kenaikan harga ayam sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Namun di saat bulan puasa, harga ayam tak pernah turun di bawah Rp 38 ribu per kilogram.

"Sebelum puasa harga ayam juga segitu, cuma kadang harganya bisa turun. Tetapi sekarang selama puasa tak pernah turun," jelasnya, Senin (11/4/2022).

Diakuinya, selama bulan puasa jumlah permintaan ayam potong segar meningkat dibanding hari biasa. Jika dirata-rata per harinya meningkat sekitar 10-20 persen. "Permintaan naik sekitar 10-20 persen lah, terutama dari pedagang makanan langganannya," ujar Adi.

Kondisi ini, kata dia, banyak dikeluhkan pembeli. Para pembeli berharap harga ayam potong bisa turun lagi.

"Pada banyak yang protes, kenapa harga ayam masih tinggi, kami kan penjual, ya jual sesuai harga pasaran," imbuhnya.

Disinggung penyebab kenaikan harga ayam potong segar, Adi mengaku tak tahu pasti. Namun menurutnya kenaikan harga sudah dari pemasok ayam.

"Ayam kami dari Barelang, memang tingginya sudah dari perternakan," kata Adi.

Sementara, Desi pedagang makanan mengakui cukup berat dengan harga-harga kebutuhan saat ini. Sebab, banyak harga kebutuhan yang mendadak naik, kemudian tidak turun lagi.

"Seperti ayam, biasanya itu Rp 28-30 ribu, sekarang Rp 38 ribu tak turun-turun," terangnya.

Ia berharap pemerintah setempat bisa mengendalikan harga kebutuhan. Sebab, ditengah kondisi sulit, masyarakat cukup kewalahan menghadapi lonjakan harga.

"Pendapatan tak naik, sementara harga-harga di Pasar tinggi. Semoga pemerintah bisa mengerti dengan kondisi masyarakat," keluhnya.

Editor: Gokli