Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Imigran Myanmar Juga Lakukan Mogok Makan
Oleh : Agus/Dodo
Jum'at | 06-07-2012 | 17:04 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Seolah tak mau kalah dengan aksi imigran Afghanistan yang menggelar mogok makan, sebanyak 19 imigran Myanmar dan 1 imigran asal Sudan juga melakukan aksi serupa di Rumah Detensi Imigrasi Tanjungpinang, Jumat (6/7/2012).


Muhamad Yunus (35), Muhamad Alam (40) dan Nuralam (17), imigran Myanmar kepada batamtoday mengatakan aksi mogok makan itu mereka gelar lantaran rindu dengan orang tua di tanah kelahirannya.

"Kami meminta tuntutan agar segera bebas sebab sudah sekitar 9 tahun tidak di sini dan meminta pihak UNHCR dan IOM memberikan kami status refugees (pencari suaka ke negara ketiga)," kata Yunus.

Selain itu, Alam juga mengakui jika tuntutan mereka tidak dikabulkan oleh pihak terkait maka mereka akan terus melakukan aksi mogok makan.

Alam menambahkan, tujuan utama mereka adalah Australia, Islandia, dan sejumlah negara yang diusulkan oleh IOM untuk tujuan tinggal mereka. Selain itu, tuntutan lain juga muncul yakni meminta pindah di Rudenim Medan untuk bergabung dengan ratusan temannya yang sudah memiliki status refugees.

Nur mengakui alasan mereka kabur dari negara asalnya karena adanya konflik yang berkepanjangan di negaranya, dan sempat tinggal di Malaysia selama 14 tahun sebelum ditangkap Polisi Perairan di Batam.

Di tempat terpisah, Kepala Seksi Penempatan, Pemulangan dan Deportasi Syahfrial mengakui sudah 3 hari 20 WNA sudah tidak makan.

"Kami sudah sediakan makanan buat para WNA, soal yang sakit akan kami bawa ke RSAL dan RSUD Tanjungpinang. Sementara soal tuntutan, kami serahkan kepada IOM dan UNHCR," kata Syahfrial.