Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Revolusi Mesir juga Bakal Jebol Pintu Rafah
Oleh : Tunggul Naibaho
Sabtu | 12-02-2011 | 00:51 WIB
ismail_haniyeh_01.jpg Honda-Batam

PM Palestina Ismail Haniyah. (Foto: Ist).

Kairo, batamtoday - Revolusi Mesir selain telah melengserkan Hosni Mubarak, juga akan menjebol pintu Rafah yang selama ini memblokade Gaza di jalur darat.

Situs pemberitaan Palestine Today melaporkan, pengunduran diri Hosni Mubarak dan kemenangan Revolusi Rakyat Mesir merupakan titik tolak sejarah baru bagi Mesir.

Dikatakannya, dengan kemenangan Revolusi Rakyat Mesir, Gaza sebentar lagi akan dibuka dan aksi blokade Zionis Israel akan berakhir."

Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah mengucapkan selamat atas kemenangan Revolusi Rakyat Mesir.

"Blokade Gaza akan berakhir dalam waktu dekat," ucap Haniyah.

Dalam kesempatan itu, Ismail Haniyah menghubungi Ketua Ikhwanul Muslimin, Mohammed Badie, dan mengucapkan selamat atas kemenangan bersejarah Revolusi Rakyat Mesir.

Parlemen Palestina juga mengucapkan selamat atas rakyat Mesir yang berhasil menggulingkan diktator Hosni Mubarak.

Dr Ahmad Bahar, Wakil Ketua Parlemen Palestina meminta pemimpin baru yang bakal dipilih rakyat Mesir memprioritaskan pembukaan pintu Rafah yang menghubungkan jalur Gaza ke Mesir.

Selama Mubarak berkuasa, pintu Rafah yang merupakan satu-satunya pintu darat ke Gaza, ditutup rapat dan Gaza dijadikan sebagai penjara besar.

"Dengan Revolusi Rakyat Mesir, pemerintah mendatang tidak akan mengulangi kekeliruan rezim Mubarak," kata Ahmad Bahar.

Sementara itu Kazem Jalali, peneliti dari Majlis Keamanan Nasional dan Komisi Kebijakan Luar Negeri Iran mengatakan bahwa, Mesir adalah gerbang untuk kebebasan Palestina.

Kepada Kantor Berita Iran, IRNA, di Teheran, Sabtu 12 Februari 2011, Jalali mengatakan,  pengusiran diktator Hosni Mubarak, merupakan kemenangan besar bagi orang-orang Mesir.

Jalali menggarisbawahi bahwa negara-negara Barat dan AS telah melihat revolusi Mesir sebagai ancaman terhadap rezim Zionis.

Dia selanjutnya menyebut akan terjadi plot yang rumit dan kompleks atas negara-negara di wilayah Timur Tengah pada masa dekat ini, dalam rangka menjamin kelangsungan hidup rezim Zionis di wilayah ini.