Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Lakukan KDRT, PTT DKP Kepri Dilaporkan ke Polisi
Oleh : Charles/Dodo
Selasa | 03-07-2012 | 11:11 WIB
kdrt.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Diduga lakukan tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), seorang Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Kepri, Desri Juanda dilaporkan isterinya sendiri ke Polisi, Senin (2/7/2012) kemarin.


Pelapran PTT-DKP Kepri ini, dilakukan atas pemukulan dan penganiayaan yang diduga dilakukan Desri terhadap isterinya berinisial Nh pada minggu lalu, hingga menyebabkan bagian tangan dan perutnya lebam.

Salah seorang keluarga Nh yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan, aksi penganiayaan yang dilakukan Desri terhadap isterinya dipicu masalah sepele yakni mengenai kepemilikan harta di dalam keluarganya, serta kecurigaan dari pihak keluarga atas ulah selingkuh yang dilakukan Desri.

"Keributan dalam keluarga dia itu sudah lama dan sempat beberapa kali mau dilaporkan, tetapi masih dimaklumi dan ditahan keluarga," kata keluarga korban.

Hingga punncaknya pada minggu lalu, Desri Juanda kembali melakukan penganiayaan dan pemukulan terhadap isterinya dan lantas dilaporkan ke Polisi.

Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Mariyon membenarkan adanya pengaduan tersebut dan pihaknya sedang melakukan pemeriksaan atas dugaan pemukulan dan KDRT yang dilakukan Desri.

"Ya, pemeriksaanya itu terkait dengan laporan isteri dan keluarganya atas dugaan KDRT yang dilakukan," sebut Mariyon.

Sementara itu Desri Juanda yang dikonfirmasi batamtoday, membantah kalau dirinya melakukan penganiayaan. Selain itu, PTT di DKP Kepri ini juga mengaku kalau sampai saat ini, dirinya dan isterinya baik-baik saja.

"Mana ada saya menganiaya, saya dengan isteri sampai saat ini akur-akur saja, nggak ada masalah," ujarnya.

Terkait dengan pemeriksaannya, Desri mengatakan kalau hal itu biasa dirinya dilaporkan karena ada yang menghasut isterinya. Karena bagi dirinya, yang namanya keluarga tidak terlepas dari cekcok dan permasalahan, namun ada yang kurang senang hingga langsung dilaporkan.

"Biasalah kita di rumah, giling cabe agak keras-keras dibilang ribut, padahal yang namanya keluarga itu tidak lepas dari adanya cekcok," dalihnya.