Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketum PRIMA Dorong Seluruh Masyarakat Bersatu Melawan Oligarki
Oleh : Redaksi
Senin | 27-09-2021 | 11:00 WIB
prima-lawan-oligarki1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

PRIMA gelar konferensi pers bertajuk Sikap Bersama: Bersatu Melawan Oligarki di Jakarta. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) Agus Jabo Priyono mengatakan oligarki membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Oligarki mengkhianati Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu, oligarki adalah musuh bangsa dan negara Indonesia," kata Agus saat konferensi pers bertajuk Sikap Bersama: Bersatu Melawan Oligarki di Jakarta, Minggu (26/9/2021).

Untuk menyelamatkan bangsa dan negara, Agus menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia bangkit bersatu, mengorganisir diri, membangun poros politik baru anti-oligarki.

Sebab, kata dia, hanya dengan cara itu, kita akan menyelamatkan masa depan bangsa dan negara, dan menyelamatkan nasib hidup anak dan cucu kita.

Agus Jabo menambahkan PRIMA telah melakukan FGD bersama tokoh intelektual dan politisi pada 18 September 2021. Ke depan, kata dia, akan merumuskan manifesto atau petisi dalam rangka melawan kekuatan oligarki.

"Kami lagi mempersiapkan civil society biar lebih terorganisir karena yang dihadapi kekuatan politik dan ekonomi," ujar Agus dalam siaran pers yang diterima BATAMTODAY.COM, Senin (27/9/2021).

Sementara itu, Pakar Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Kommarudin mengatakan oligarki harus dilawan dengan memberikan pemahaman publik bahwa oligarki menyengsarakan hidup mereka.

Baca juga: Sosok Abdillah Toha, Kritik Orang di Lingkaran Jokowi Sebagai Oligarki Rakus Mulai Kampanye Pilpres

"Terkadang rakyat tidak sadar uang rakyat hilang Rp 1-2 miliar karena bukan dari dompetnya padahal uang rakyat juga. Kesadaran ini harus dilawan kalau tidak ada poros baru, maka mereka akan leyeh-leyeh karena menganggap tidak ada kekuatan rakyat," katanya.

Sementara itu, Akademisi dari Universitas Trisakti Nurhastuty K Wardhani mengajak masyarakat untuk memahami bahaya oligarki di tatanan pemerintahan Indonesia.

"Jadi tidak hanya dipublikasikan, direalisasikan tapi juga dilibatkan. Masyarakat mungkin lebih aware dengan istilah cukong daripada oligarki jadi mungkin perlu dipikirkan istilah istilah yang lebih umum," katanya.

Editor: Yudha