Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Korban Penembakan

Peluru Sudah Diangkat, Khuzairan Belum Siuman
Oleh : Hendra Zaimi
Sabtu | 12-02-2011 | 09:23 WIB
Tun_Aminah_Hospital.jpg Honda-Batam

Tun Aminah Hospital Johor, tempat Bripda Muhammad Khuzairan menjalankan operasi pengangkatan prokteil peluru yang bersarang di pundak kirinya

Batam, batamtoday - Proyektil peluru yang bersarang di pundak kiri Bripda Muhammad Khuzairan sudah berhasil diangkat oleh tim dokter dari tubuh korban, setelah menjalani operasi di Tun Aminah Hospital Johor, Malaysia Jum'at 11 Februari 2011 sekitar pukul 18.00 WIB.

Demikian diungkapkan Raja Muhammad Amin, paman korban kepada batamtoday pertelepon di Johor Malaysia, Sabtu, 12 Februari 2011.

"Alhamdulillah, operasi pengangkatan peluru telah selesai dan berjalan lancar," kata Amin.

"Namun sampai saat ini korban belum siuman, karena saat operasi dia dibius total," lanjutnya.

Amin mengatakan, menurut keterangan dari ketua tim dokter Tun Aminah Hospital, kemungkinan siang ini korban baru siuman dari bius yang diberikan saat operasi besar tersebut.

"Nanti siang kalau sudah ada kabar terbaru akan kami beritahu," kata Amin kepada batamtoday.

Sebelumnya korban dirujuk dari RS Awal Bross untuk mendapatkan perawatan medis ke Ampang Puteri Hospital Johor, namun karena faktor biaya yang cukup besar di rumahsakit tersebut akhirnya korban di rawat di Tun Aminah Hospital.

"Kita tidak cukup biaya untuk membawa korban ke Ampang Puteri Hospital, disana cukup mahal karena rumahsakit swasta," lanjut amin.

Amin menambahkan, sampai saat ini pembiayaan masih ditanggung oleh pihak keluarga korban dan sumbangan dari beberapa orang donatur, sedangkan janji dari pihak keluarga pelaku untuk membantu masih hanya sebatas janji belaka. Keluarga pelaku sempat memberikan bantuan kepada keluarga korban, namun itu hanya cukup untuk membayar biaya dokter untuk saat mengantar korban berangkat saat di rujuk dari RSAB menuju Tun Aminah Hospital.

"Untuk seluruh biaya pengobatan selama di RSAB di tanggung oleh Polda Kepri," tutur Amin.

Namun untuk masalah biaya pengobatan selama di Tun Aminah Hospital sepertinya akan di tanggung oleh pihak keluarga korban, karena menurut informasi yang didapat keluarga korban, Polda kepri hanya menanggung perawatan korban di RSAB saja.

"Kita tidak bisa bilang ada atau tidak ada, tapi kelihatannya masalah biaya pihak keluarga kita yang selesaikan semuanya," pungkas Amin.

Diberitakan sebelumnya, Bripda Khuzairan secara tidak sengaja tertembak oleh koleganya, Bripda Edi yang mencoba mengambil pistol milik korban dengan maksud mengamankan namun saat diambil justru meletus dan mengenai mulut menembus bahu kiri, Rabu malam, 9 Februari 2011 sekitar pukul 23.00. Kondisi Bripda Khuzairan sendiri saat ini mengalami kritis dan membutuhkan perawatan yang memadai untuk menyembuhkan luka tembak itu.