Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DKP Kepri Gesa Realisasi Bisnis Pengalengan Udang Vaname
Oleh : Redaksi
Rabu | 08-09-2021 | 11:48 WIB
DKP-arif1.jpg Honda-Batam
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (KP) Kepri Tengku Said Arif Fadillah. (Dok BTD)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau (DKP Kepri) berupaya mendorong agar terealisasi bisnis pengalengan udang vaname.

Kepala DKP Kepri Tengku Said Arif Fadillah, di Tanjungpinang, Selasa (7/9/2021), mengatakan, bisnis pengalengan udang vaname di wilayah ini merupakan salah satu solusi yang tepat mendorong produktivitas udang vaname yang saat ini mulai berkembang.

Perkembangan bisnis budidaya udang vaname di Kepri disebabkan kondisi cuaca dan wilayah itu yang memiliki luas lautan mencapai 96 persen, yang memungkinkan udang vaname berkembang biak. Selain itu, peralatan yang dibutuhkan untuk budidaya udang vaname juga cukup sederhana, tidak membutuhkan biaya yang besar.

"Bisnis pengalengan udang vaname tentu menguntungkan, dengan pasar lokal, domestik dan internasional. Kami berharap ada investor yang tertarik membangun bisnis ini," katanya.

Di Batam, kata dia budidaya udang vaname dilakukan dalam skala yang relatif besar, dengan produktivitas yang cukup banyak setiap hari sehingga membutuhkan pembeli dengan harga yang memadai. Di masa pandemi COVID-19, salah satu kendala utama yang dihadapi pelaku budidaya udang vaname adalah pemasaran.

"Kami melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha ini, sekaligus menampung aspirasinya. Kami berupaya mencari solusi yang terbaik agar usaha ini bekembang pesat," tuturnya.

Selain di Batam, kata dia budidaya udang vaname juga dilakukan di Bintan, Tanjungpinang, Lingga dan Karimun. Persoalan yang dihadapi para pelaku budidaya udang vaname hampir sama.

"Udang vaname juga dijual di restoran dan rumah makan, namun dalam jumlah yang relatif sedikit sehingga mereka mengusulkan agar pemerintah mendorong investor untuk membangun bisnis pengalengan udang tersebut di Kepri," ucapnya.

Arif mengemukakan budidaya udang vaname di berbagai daerah di Kepri tidak hanya melulu pada usaha penggemukkan udang, melainkan juga perkembangbiakannya sehingga pelaku usaha ini tidak kesulitan mencari dan membesarkan benur udang.

Di lokasi budidaya udang vaname, kata dia juga terdapat tempat pembibitan. Benur udang kemudian dijual di pasar lokal untuk kebutuhan warga setempat.

"Benur udang vaname tidak boleh diekspor," ujarnya.

Editor: Yudha