Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peluang Bisnis di Luar Negeri

Masyarakat Swiss Doyan Seruput Kopi Indonesia
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 18-06-2021 | 19:32 WIB
pengusaha-zuric.jpg Honda-Batam
Duta Besar Indonesia untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman Hadad saat bertemu dengan para pengusaha Indonesia di Zurich. (Kemlu)

BATAMTODAY.COM, Zurich - Kopi Indonesia anatar lain kopi Sumatera, Flores, Sulawesi, Bali, Jawa dan Aceh merupakan kopi yang dikenal dan digemari oleh masyarakat Swiss.

Salah satu pemilik warung kopi Indonesia Bernama 'Omnia Coffee' di Zurich, Alista menjelaskan, warung kopinya mempunyai daya tarik karena menyajikan kopi Indonesia yang memiliki cita rasa khas.

"Peluang bisnis untuk kopi Indonesia di pasar Swiss terbuka lebar. Kita akan dukung dan dorong para pebisnis kopi, baik B2B atau B2C di Swiss, melalui pendirian Trading House," ujar Duta Besar Indonesia untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman Hadad saat bertemu dan berbincang dengan para pengusaha Indonesia di Zurich, antara lain pemilik 'Omnia Coffee', pengusaha rumah makan 'Dapur', 'Jajananku.ch', dan 'Bali Massage', seperti dikutip laman Kemlu RI, Jumat (18/6/2021).

Para pengusaha menyampaikan kegiatan usahanya dan tantangan dalam berbisnis di Zurich.

Selain kopi Sumatera, kopi yang paling laku di warungnya adalah kopi Indonesia asal Bali. Image dan branding Bali memang cukup menempel di benak masyarakat Swiss.

Alista yang bersuamikan orang Swiss ini, juga mendesain warung kopinya dengan etalase produk-produk kopi nusantara sehingga memberikan nuansa Indonesia saat mampir ke warungnya. Secara berkala, Omnia Coffee juga menawarkan kelas barista bagi para peminat yang tertarik belajar membuat kopi dengan profesional.

Diane, pengusaha restoran Dapur telah cukup lama berbisnis di Swiss. Restorannya memiliki ciri khas menu masakan vegetarian Indonesia, yang memiliki penggemar khusus di Swiss karena merupakan satu-satunya restoran masakan Indonesia yang plantbased.

Ia menjelaskan, tantangan yang dihadapi, antara lain, untuk mendatangkan koki dari Indonesia serta pengadaan bahan dasar masakan dari Indonesia.

Demikian pula bisnis kuliner yang dilakukan Lifah (Jajanaku.ch) punya prospek yang baik dan diharapkan terus berkembang setelah IE-CEPA berlaku.

Made, terapis dan sekaligus pemilik Bali Massage menceritakan, bisnisnya justru laris manis dan tak pernah sepi pengunjung di masa pandemi. Tempat usahanya merupakan salah satu tempat massage terbaik dan paling dicari di Zurich.

Selama pandemi, penerapan protokol kesehatan tak pernah dilupakannya. Ia juga ingin mengambil manfaat dari IE-CEPA bagi bisnisnya.

Sebagai informasi, saat ini perjanjian IE-CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement between the Republic of Indonesia and the EFTA States/Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Republik Indonesia dan Negara-Negara European Free Trade Association), sudah diratifikasi Indonesia dan selanjutnya sedang menunggu ratifikasi dari pihak Swiss dalam waktu dekat pada tahun ini. Perjanjian ini penting karena isu tarif menjadi bagian dalam kesepakatan IE-CEPA dan diharapkan kedua negara dapat memanfaatkan perjanjian dimaksud.

Editor: Gokli