Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengepul Kepiting di Desa Tanjung Irat Lingga Masih Bisa Produktif di Tengah Pandemi
Oleh : Wandy
Selasa | 08-06-2021 | 17:53 WIB
ketam-lingga.jpg Honda-Batam
Buyung, pengepul kepiting di Desa Tanjung Irat, Kabupaten Lingga. (Foto: Wandy)

BATAMTODAY.COM, Lingga - Usaha mengepul kepiting, yang ditekuini Buyung, seorang warga di Desa Tanjung Irat, Kabupaten Lingga, masih bisa bertahan meski pandemi Covid-19 tengah melanda.

Meski tetap bisa bertahan, namun Bunyung mengaku pada awal-awal pandemi, usaha yang dia tekuni itu juga terkena dampak. Harga jual menurun drastis lantaran adanya pembatasan jumlah pengunjung di restoran-restoran tempat akhir penjualan kepiting tersebut.

"Di awal wabah Covid-19 memang harga jual mengalami penurunan, untuk ketam berukuran A per kilonya Rp 70 ribu, ukuran B per kilonya Rp 30 ribu dan ukuran C per kilonya Rp 15 ribu," kata Buyung, Selasa (8/6/2021).

Namun dijelaskan Buyung saat ini untuk harga jual kembali normal, untuk kepiting ukuran A per kilonya Rp 80 ribu, ukuran B per kilonya Rp 60 ribu dan ukuran C per kilonya Rp 30 ribu.

"Tahun ini penjualan tidak mengalami penurun, sudah kembali normal bahkan sedikit lebih meningkat dari harga sebelumnya," jelas Buyung.

Buyung sedikit menceritakan, pada beberapa bulan belakang ini sempat sulit mendapatkan kepiting. Hal tersebut dikarenakan musim.

"Dua tiga bulan yang lalu sempat sulit mencari kepiting 30-40 Kg. Namun sekarang sudah normal tiga hari melaut saja sudah bisa mendapatkan 70-100 Kg, bahkan jika musimnya sehari bisa 100 Kg," bebernya.

Ia berharap kepada Pemerintah Kabupaten Lingga agar dapat membantu alat tangkap ketam berupa bubu ketam bagi nelayan di Desa Tanjung Irat, Kecamatan Singkep Barat. "Saya belum pernah sekalipun mendapatkan bantuan alat tangkap ketam dari Pemerintah Kabupaten Lingga. Semoga pemerintah dapat membantu kami dan selama ini kami buat sendiri," harapnya.

Editor: Gokli