Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Begini 4 Cara Mudah Deteksi Helm Palsu
Oleh : Redaksi
Kamis | 08-04-2021 | 10:44 WIB
helm-111.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Helm palsu berkualitas rendah namun menggunakan merek terkenal kini sudah banyak beredar di pasaran. Ada berbagai cara buat mendeteksinya sebelum tertipu membeli helm KW, semua bisa dilakukan sendiri mengandalkan indra perasa di ujung jari saat memegang langsung barangnya.

Perlu dipahami helm adalah perangkat keselamatan utama untuk berkendara sepeda motor yang berperan vital melindungi kepala dari benturan atau gesekan saat terjadi kecelakaan.

Mengingat perannya sangat krusial, konsumen diimbau memilih produk berkualitas dan jangan selalu tergiur harga murah atau salah kaprah membeli helm cuma biar tidak ditilang polisi.

1. Logo SNI
Helm yang dijual di Indonesia wajib berlogo Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai penentu standar kualitas. Logo yang menempel di lapisan luar cangkang helm ini berupa emboss atau huruf timbul yang dicetak saat helm diproduksi, bukan stiker.

Helm dengan standar dari negara lain, misalnya Snell dan DOT, juga bisa dijual di Indonesia asal punya logo SNI yang artinya proses produksi dan pengujian sudah dilakukan sesuai aturan di dalam negeri.

2. Stiker merek
Menurut Mega Karya Mandiri, produsen helm Cargloss, salah satu merek yang didompleng penjual helm palsu, trik mudah konsumen mengetahui helm palsu dari bagian stiker.

Kata Endin Nasrudin, GM Mega Karya Mandiri, logo Cargloss pada helm asli, misalnya di bagian belakang, menggunakan stiker kemudian dilapisi lapisan clear coat saat proses produksi. Menurut dia stiker ini tak bisa dicopot.

Sedangkan pada helm palsu, logo Cargloss menggunakan stiker yang terasa bisa dicopot saat dipegang.

"Jadi tidak bisa dikeletekin, sedangkan Cargloss yang palsu dipasang dengan stiker jadi bisa dicopot," ucap Endin dalam konferensi pers virtual, Rabu (7/4).

3. Nama perusahaan
Cara lain mendeteksi helm palsu dikatakan Endin dengan melihat 'label warning' yang menempel di bagian busa. Pada helm asli seperti yang dibuat Cargloss, label ini menjadi lokasi identitas nama perusahaan produsen helm.

"Lalu di dalam ada label warning, kalau yang asli ada tulisan siapa pembuatnya, misalnya Mega Karya Mandiri. Yang palsu tidak ada nama pembuatnya jadi kalau ditulis Mega Karya Mandiri pasti akan kena tuntut dari kita," kata Endin.

4. Busa keras
Endin juga mengatakan cara alternatif mengetahui helm palsu yakni dari ketebalan bahan styrofoam. Menurut dia jika bagian styrofoam pada helm terasa empuk sekali, itu berarti helm murahan yang bisa jadi diproduksi tidak sesuai standar SNI.

"Jangan tergiur sama harga, dalam harga yang murah ada kualitas yang murahan. Kepala kita rasanya tidak pantas dengan segitu murahnya. Kalau lembek banget mendingan jangan dipakai," kata Endin.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha