Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kenali Bahaya Microsleep saat Berkendara dan Cara Mengatasinya
Oleh : Redaksi
Rabu | 06-01-2021 | 11:00 WIB
menyetir11.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi menyetir.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih besar. Banyak kejadian kecelakaan lalu lintas akibat pengendaranya tidak konsentrasi. Salah satu penyebabnya adalah microsleep.

Apa itu microsleep? Praktisi keselamatan berkendara yang juga Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menjelaskan microsleep adalah kondisi pengemudi benar-benar letih.

"Microsleep adalah sebuah kondisi di mana otak pengemudi blank karena terlalu lelah akibat tidak beristirahat untuk refresh secara berkala," jelas Sony kepada detikcom, Senin (4/1/2021).

Gejala microsleep adalah tertidur secara tiba-tiba hanya dalam waktu yang sangat singkat, sekitar satu hingga 30 detik. Microsleep sering terjadi saat melakukan pekerjaan yang monoton, seperti berkendara dalam waktu yang lama.

Saat terserang microsleep, banyak hal bisa terjadi selama kurun waktu dan jarak tersebut. Yang paling ringan mungkin mobil bisa pindah jalur tanpa disadari. Terburuknya bisa menimbulkan kecelakaan fatal.

Menurut Sony, microsleep berbeda dengan mengantuk. Karena efek mengantuk membuat respons, kecepatan, reflek semua melambat sehingga efek dari benturan tidak sefatall microsleep.

"Sementara microsleep, ketika terkena, maka konsekuensinya terhadap kecepatan dan refleks yang kasar.

Bagaimana cara mengatasi atau menghindari microsleep? Sony menyarankan agar pengendara beristirahat cukup agar tak mengalami microsleep.

"Biasakan tidur cukup sebelum mengemudi dan istirahat berkala. Ketika saat mengemudi dan badan sudah memberikan sign nguap, pegal-pegal, artinya harus stop dan istirahat, streching ringan," saran Sony.

Sumber: Detik.com
Editor: Yudha