Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Janda Stres Tewas Dipasung Yayasan
Oleh : Ali
Selasa | 08-02-2011 | 13:25 WIB

Batam, batamtoday - Janda stres kelahiran Bandung ditemukan tewas di dalam kerangkengnya setelah dipasung pihak Yayasan Al Fateh untuk proses penyembuhan penyakit korban, di jalan Teluk Mata Ikan, Nongsa, Batam, Selasa 8 Februari 2011.

Darsih binti Darpah (45), dimasukan ke dalam kerangke, setelah janda tanpa anak ini mengamuk dan mencekik dua orang penghuni yayasan lain yang juga sedang menjalani pengobatan di yayasan tersebut. Yayasan Al Fateh, selama ini memang diketahui menerima pengobatan untuk penyakit-penyakit stres, dan penyakit non medis lainya.

Darsih diketahui telah meninggal, saat sekitar pukul 8.00 WIB, keponakanya, Eman (26), datang ingin membesuknya. Namun alangkah kagetnya penghuni yayasan, ketika mengetahui Darsih sudah meninggal di dalam kerangkenya.

Darsih ditemukan tewas dengan posisi duduk, kaki kananya terlipat, masih mengenakan celana panjang jeans warna biru, namun korban tidak memakai baju, karena baju korban yang berwarna coklat terlilit ke leher korban yang terkait ke teralis salter. Belum diketahui, bagaimana baju tersebut melilit leher korban.

Ustadz Samsi, salah seorang pengelola yayasan, atas kejadian tersebut segera menghubungi pihak kepolisian. Satuan tugas Indentifikasi Polresta Barelang segera tiba di TKP melakukan olah TKP, petugas Polsek Nongsa pun turun dan menanyai saksi-saksi di yayasan tersebut.

Keterangan yang dihimpun batamtoday di lokasi kejadian menyebutkan bahwa, korban Darsih pada Minggu 6 Februari 2001 malam diantar oleh Eman, keponakan korban, untuk sebuah terapi pengobatan. Selama ini, kata Eman, sang bibi kerap marah-marah, dan diduga kuat mengidap penyakit stres berat.

Darsih pun diserahkan kepada ustadz Samsi untuk diberikan pengobatan, Eman mengaku, selama ini dia dengan bibinya tinggal di ruli (rumah liar) Melcem, di kawasan Batu Ampar.

Namun sepeninggal Eman, kata Samsi, Darsih mengamuk dan mencekik dua orang pasien lainya. Karena itulah, maka Samsi memutuskan untuk memasung korban ke dalam sebuah kerangkeng berukuran 2 x 2,5 meter yang terbuat dari tembok.

Pantauan batamtoday, di yayasan tersebut setidaknya saat ini, ada sekitar 136 orang yang sedang menjalani terapi pengobatan. dari 136 pasien tersebut, saat ini, 40 diantaranya dimasukan ke dalam kerangkeng, sebagaimana almarhumah Darsih.

Yayasan Al- Fateh, diketahui didirikan pada tahun 2001 oleh Prof, Dr, KH Muhammad Solihan, PhD.

Yayasan, kata ustadz Samsi, memperoleh dana mandiri dari bantuan para donatur juga para keluarga pasien.

"Biaya pengobatan disini, tidak dipatok, mas, seikhlas pemberi saja, dan dari situlah yayasan ini memeperoleh pembiayaan," terang Samsi.

Samsi menambahkan, pihak yayasan sebenarnya sudah berkali-kali meminta bantuan baik kepada Gubernur Kepri maupun walikota Batam, dan sampai hari ini, tidak memperoleh tanggapan.