Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bimbar Terguling, 7 Orang Masuk Rumah Sakit
Oleh : Gokli/Dodo
Senin | 04-06-2012 | 17:25 WIB

BATAM, batamtoday - Berniat menghindari pengendara motor, mobil angkutan umum Bimbar jurusan Dapur 12-Jodoh BP 7072 DU terbalik di turunan Bukit Daeng. Akibatnya, tujuh penumpang termasuk sopir dan seorang pengendara motor terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami luka yang cukup serius di sekujur tubuhnya, Senin (4/6/2012) sekitar pukul 15.30 WIB. 

Menurut pengakuan sopir, Sahron Hutabarat (30) peristiwa itu terjadi ketika hendak menghindari pengendara sepeda motor Revo warna hitam BP 2718 EZ yang dikenadarai seorang pria bernama Adryn (25) tepat di turunan Bukit Daeng, Tembesi. Angkutan Bimbar yang melaju kencang dari arah Mukakuning menuju Batuaji itu tak lagi dapat mengelak, sehingga sopir tanpa pikir panjang langsung membanting stir ke arah kanan lantas terbalik. 

"Saya mau menghindari pengendara motor itu, tapi rem mobil yang saya bawa blong, makanya saya banting stir ke kanan," katanya sambil merintih kesakitan. 

Sopir yang mengaku warga Kavling Lama, Sagulung ini juga mengisahkan pengendara motor itu juga tak lagi bisa dielakkan dan turut menjadi korban. 

"Pengendara motor itu juga ikut saya tabrak dan mengalami luka-luka," ujarnya. 

Ditambahkannya, angkutan tersebut ternyata bukan milik dia dan saat ini juga, Sahron hanyalah seorang sopir serep yang hendak mencari sesuap nasi. 

"Bukan mobil saya itu bang, tadi saya hanya serep saja buat makan," akunya.

Di sisi lain, seorang penumpang bernama Merlin mengaku sebelum kejadian, Bimbar yang dia tumpangi melaju dengan kencang. Bahkan, dia sempat menegur sopir supaya mengurangi kecepatannya, namun teguran tersebut sama sekali tak dihiraukan. 

"Lajunya kencang kali, kami di dalam sudah pada takut. Sempat juga saya tegur, tapi tak mau didengarnya," ungkap Merlin, salah seorang penumpang. 

"Dengar nama Bimbar saja kada saya sudah takut duluan bang, yang ada dibenak saya pasti ugal-ugalan, tak peduli dengan pengendara lain tak ada halangan dan tak ada yang berani menindak," tambah salah seorang keluarga korban saat membesuk ke RSCS. 

Wanita yang tak mau disebut namanya ini, sebelumnya juga pernah mengalami hal yang sama. Ketika mobil Bimbar terbalik di dekat Lapangan Tumenggung Abdul Zamal. Saat itu juga para penumpang yang mengalami luka-luka tak ada pertanggungjawaban dari pemilik Bimbar maupun sopir. Sama seperti kejadian saat ini, para penumpang yang mengalami luka serius terpaksa harus membayar sendiri biaya perobatannya. 

"Iya kalau punya uang dan keluarga, kalau tak punya juga tinggal sendiri mau seperti apa. Sopir yang ugal-ugalan, penumpang atau korban yang menanggung semuanya," kenang wanita Warga Batuaji tersebut.