Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jika Ingin Melanjutkan Perjalanan ke Negara Tujuan

Tekong Patok 3 Ribu Ringgit ke Imigran Gelap
Oleh : Ali/Dodo
Jum'at | 25-05-2012 | 12:46 WIB

BATAM, batamtoday - Sejumlah 'pemain' penyelundupan imigran gelap asal Srilanka dan Afghanistan diketahui mematok upah kepada para imigran tersebut sebesar 3 ribu Ringgit Malaysia untuk sampai ke negara tujuan, seperti Australia. 

 

"Dari beberapa kasus yang kami tangani, mereka (tekong atau penyelundup manusia-red.) mematok tarif sebesar itu kepada imigran gelap untuk sampai ke negara penerima suaka, seperti Australia," kata Kombes Yassin Kosasih, Direktur Polisi Perairan Polda Kepri kepada batamtoday, Jumat (25/5/2012). 

Yassin mengatakan uang 3 ribu Ringgit Malaysia itu digunakan sebagai biaya perjalanan dari Malaysia ke Indonesia melalui Batam sebelum para imigran gelap tersebut diterbangkan menuju Jakarta. 

"Setelah para imigran pencari suaka ini sampai di Malaysia dari negaranya, dokumen-dokumen seperti paspor memang sengaja dibuang," jelasnya.

 

Setibanya di Batam, biasanya para tekong ini menggunakan modus dengan menginapkan para imigran di salah satu rumah warga atau di hotel selama satu malam. Selain untuk mengelabui petugas para tekong ini juga mempersiapkan segala sesuatunya untuk diberangkatkan ke Jakarta melalui Bandara Hang Nadim Batam. 

"Para imigran ini biasanya dilarikan melewati Banten, untuk sampai ke Australia mereka menuju kawasan Christmas Island," kataya. 

Sebelumnya, Kamis (24/05/2012) Polsek Kawasan Bandara Hang Nadim Batam telah mennerima tiga orang imigran gelap asal Afghanistan tanpa dokumen lengkap setelah sebelumnya diserahkan petugas Direktorat Pengamanan (Ditpam) kawasan Bandara Hang Nadim.

Selain Michael Toreno, Steven dan Lois, Polisi juga berhasil mengamankan Anggiat yang dipekerjakan tekong untuk mengurus segala keperluan para imigran gelap itu di Bandara Hang Nadim. Namun, salah satu kaki tangan tekong yang diketahui bernama Tomi berhasil melarikan diri.