Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wilayah Perbatasan Rawan Kriminalitas
Oleh : Ali/Dodo
Rabu | 23-05-2012 | 11:18 WIB
yotje-mende.gif Honda-Batam

PKP Developer

Brigjen Pol. Yotje Mende, Kapolda Kepri.

BATAM, batamtoday - Wilayah Kepulauan Riau (Kepri) merupakan wilayah terluas dengan lautan mencapai hingga mencapai 96 pesen, sedangkan empat persen merupakan wilayah daratan. Dengan kondisi lautan yang luas ini, Kapolda Kepri Brgjen Pol Yotje Mende mengatakan aksi tindak kriminal kerap terjadi wilayah perbatasan.

"Di wilayah perbatasan Kepri rawan tindakan kriminal. Seperti kasus trafficking, illegal fishing, narkoba, hingga terorisme," ujar Yotje, Rabu (23/05/2012).

Untuk mengantisipasi hal tersebut, mantan Kapolres Bantul ini mengatakan pihaknya tetap melakukan berbagai upaya pengamanan. Seperti patroli dan penjagaan wilayah perbatasan hingga memantau pelabuhan-pelabuhan resmi maupun pelabuhan tikus (pelabuhan tidak resmi) yang saat ini kian menjamur. 

"Kita melakukan antisipasi tindakan trafficking yang melakukan penyelundupan orang. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu yang berhasil kita tangani," terangnya.

Untuk tindakan illegal fishing yang marak terjadi di wilayah perbatasan di Kepri, tambahnya marak terjadi penangkapan ikan di Natuna yang dilakukan nelayan asing.

Kemudian mengantisipasi peredaran jaringan narkoba internasional, pihak  Polri bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) serta Bea dan Cukai untuk pengungkapan jaringan sindikat ini.

"Wujudnya dengan melakukan patroli dan penjagaan di beberapa dermaga di Batam, Tanjungpinang, Bintan dan Karimun," ujarnya.

Untuk penanganan antisipasi ancaman teroris, katanya juga menjadi atensi Polri menjaga wilayah perbatasan di Kepri yang berdekatan dengan negara tetangga. Meski demikian hingga saat ini belum ada kasus yang menonjol di Kepri. Namun, tidak tertutup kemungkinan jaringan teroris masuk melalui wilayah Kepri seperti yang berhasil ditangani sekitar dua tahun silam.

"Walaupun terorisme sejauh ini tidak pernah terjadi hingga menonjol, kita tetap melakukan antisipasi setiap saat dengan memonitor hingga memantau jaringan ini," kata dia.