Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Seluruh Pasien Covid-19 Klaster Secapa AD Telah Sembuh
Oleh : Redaksi
Sabtu | 15-08-2020 | 12:04 WIB
secapa-AD11.jpg Honda-Batam
Secapa TNI AD di Jawa Barat. (Foto: Republika)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Seluruh pasien terinfeksi virus corona (Covid-19) dari klaster Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa TNI AD) telah dinyatakan sembuh pada Sabtu (15/8/2020), setelah hasil swab lanjutan menyatakan empat pasien tersisa negatif.

"Hasil lab PCR dari swab lanjutan pasien di Secapa AD sampai dengan hari ini, 4 pasien lagi dinyatakan Negatif. Jadi dari 1.309 pasien, pada hari ini tidak ada lagi yang positif, semua sudah sembuh," kata Kepala Dinas Penerangan AD Brigjen TNI Nefra Firdaus melalui keterangan tertulis.

Sebelumnya, Klaster Secapa AD menjadi klaster terbesar di Jawa Barat dan Indonesia.

Klaster ini bermula dari dua prajurit siswa yang berobat di Rumah Sakit Dustira Cimahi. Satu prajurit mengaku mengalami gejala sakit bisul disertai demam. Sedangkan, satu prajurit lainnya masalah tulang belakang.

Mereka kemudian menjalani pemeriksaan tim medis di RS Dustira dengan metode swab sebagai prosedur otoritas layananan kesehatan. Hasilnya, kedua siswa itu positif terpapar virus corona.

Tim medis lantas melaporkan hal itu ke Markas Besar TNI AD di Jakarta. Selanjutnya, dikirimkan 1.400 alat rapid tes untuk memeriksa 1.198 prajurit siswa dan 200-an pelatih serta staf.

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan, sebanyak 991 prajurit siswa dan 289 staf anggota Secapa dan keluarganya dinyatakan positif Covid-19. Sebagian besar dari mereka yang positif itu melakukan karantina mandiri, dan hanya 17 orang yang dirawat di rumah sakit.

Sejak diumumkan sebagai klaster baru, tes swab secara rutin dilakukan di Secapa AD untuk mengetahui perkembangan pasien.

Dalam beberapa pekan terakhir, para pasien perlahan mulai pulih. Kepala Staf Angkatan Darat Jendral (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan pasien yang pulih kemudian mengikuti pelaksanaan donor plasma darah untuk terapi Plasma Convalesence.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha