Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Akibat Akses Jalan, Warga Bertetangga Bacok-bacokan
Oleh : Agus/Dodo
Selasa | 22-05-2012 | 16:46 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Akibat akses jalan pekarangan rumah, tiga keluarga yang sama-sama bertetangga di Jalan Pramuka Lorong Madura, Tanjungpinang, bacok-bacokan. Ketiga warga bertetangga itu adalah Sulfan Widagdo, bersama dua orang tetanganya berinisial Rn dan Wy.

Kejadian pembacokan sendiri, dilakukan Rn dan Wy terhadap korban Sulfan di Jalan Pramuka Lorong Madura Tanjungpinang, Senin (21/5/2012) sekitar pukul 15.30 WIB kemarin.       

Dari pengakuan Nr, kejadian keributan ketiganya berawal ketika Sulfan  membuat pagar hingga menutup akses jalan masuk rumah Rn dan Wy. Kendati saat itu sudah diperingatkan, namun Sulfan tetap melakukan pembangunan. Hingga akhirnya, Rn dan Wy dengan sopan meminta agar pagar yang tengah baru dibangun itu dibuka.

"Saat itu kami sudah minta izin, dan dia sudah mengiyakan agar dibongkar," kata Rn pada wartawan Selasa, (22/5/2012). 

Setelah sebagian pagar yang saat itu sempat dibangun dirusak, tiba-tiba sorenya, Sulfan datang dan marah-marah dengan alasan tidak terima kalau akibat sebagian pagar yang dirusak Rn dan Wy membuat seluruh pagar rumahnya rusak.

Saat itu juga, Sulfan mengamuk dan langsung melempar atap rumah Rn dan Wy yang terbuat dari asbes dengan batu batako hingga membuat asbes rumah keduanya berlubang.

Tak terima dengan perbuatan Sulfan yang melempari rumahnya, akhirnya Rn dan Wy mendatangi Sulfan dengan membawa parang dan cangkul. Keributan ketiganya tidak terhindarkan, setelah diawali adu mulut akhirnya Rn dan Wy-pun melayangkan parang dan cangkul yang dibawa, hingga membuat Sulfan mengalami luka bacok di bagian kepala dan tangan kiri.   

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang AKP Suhardi mengakui kasus penganiyaan yang dilakukan dua orang terhadap Sulfan ini masih dalam proses penyelidikan polisi. Dua orang pelaku masing-masing Rn dan Wy sudah diamankan di Mapolres Tanjungpinang.

"Dari hasil pemeriksaan terhadap Rn dan Wy mengatakan, kalau sebelumnya, lahan Sulfan merupakan lahan kosong yang dititipkan pemilik tanah kepada keduanya untuk dikelola dan dijaga," kata Suhardi.

Namun tiba-tiba pada Minggu,(19/5/2012) lalu, Sulfan mendatangi Rn dan Wy dan mengatakan, kalau lahan tersebut adalah miliknya karena sudah dibeli. Saat itu, Nr pun mengiyakan, dan sejumlah pagar yang sebelumnya dibangun Nr dan Wy akhirnya dirusak Sulfan dan membuat pgar permanen ditanah yang baru dibelinya.

"Dan ternyata setelah pagar dibuat, akses jalan ke rumah Rn dan Wy malah ditutup dan setelah sebelumnya sempat dibongkar, malah membuat Sulfan marah dan melempar atap rumah Rn dan My hingga terjadi perkelahian," ujar Suhardi.

Namun demikian, hingga saat ini, polisi belum menetapakan tersangka dalam kasus ini, karena korban Sulfan masih dirawat di RSUD Tanjungpinang atas luka pembacokan yang dialami.

"Kita masih melakukan penyelidikan, dan saat ini korban juga belum dapat dimintai keterangan karena masih dirawat di RSUD," pungkasnya.