Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Proyek Pembangunan PAM Bintan Utara Dinilai Hamburkan Anggaran
Oleh : Harjo/Dodo
Jum'at | 18-05-2012 | 13:49 WIB
Air-PDAM.jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

TANJUNGUBAN, batamtoday - Proyek Pembangunan Perusahaan Air Minum (PAM) yang terpusat di kampung Seijeram, Desa Lancangkuning, Bintan Utara yang direncanakan untuk menyuplai air bersih untuk wilayah sekitarnya dinilai menjadi proyek yang gagal dan hanya menghambur-hamburkan uang negara.

Demikian disampaikan oleh ketua DPC Federasi Konstruksi Umum dan Informal (FKUI) SBSI Kabupaten Bintan, T. Sianturi kepada wartawan di Tanjunguban belum lama ini. Sianturi menilai proyek pembangunan PAM tersebut sebuah proyek yang gagal karena setelah melihat fisik di lapangan, proyek tersebut dianggap sebagai sesuatu yang mustahil bisa menyuplai air bersih sesuai dengan harapan masyarakat. 

Walaupun, katanya, pengalokasian dana dalam proyek tersebut terbilang tidak sedikit namun dalam pembangunannya terkesan asal-asalan.

"Warga melihat fisik hasil pekerjaan sudah tidak yakin kalau tujuannya untuk menyuplai air bersih untuk wilayah Bintan Utara dan Seri Kuala Lobam bisa terpenuhi. Karena mulai dari pompa, tangki hingga pipa penyalur air, secara kasat mata tidak standar," ungkap Sianturi. 

Lebih jauh mantan anggota DPRD Bintan priode 2005-2009 ini mengharapkan agar aparat penegak hukum bisa melakukan cek lapangan, agar bisa melihat kondisi fisik hasil pengerjaan proyek tersebut.

"Kita selaku warga, sangat berharap agar PAM tersebut bisa menyuplai air bersih hingga ke rumah tangga. Tetapi bukan yang asal-asalan, apalagi sampai saat ini, tidak terdengar kapan dioperasikan hasil kerja dari proyek pembangunan tersebut," imbuhnya. 

Sementara itu, Krisman, warga Lobam mengungkapkan, Kalau melihat fisik dari kerjaan proyek tersebut hasilnya akan terbengkalai.  

"jangankan mau dialiri air bersih,  Jangan-jangan belum sempat dioperasionalkan sudah terlebih dahulu rusak," katanya.

Dikatakan saat baru mulai dikerjakan, masyarakat berharap agar air bersih bisa didapat tidak terlalu sulit terlebih di saat musim panas. Tapi setelah fisiknya jadi apa yang diharapkan warga, bakal tidak akan terealisasi. 

"Kita sangat kecewa melihat kenyataan di lapangan. Sudah seharusnya, penegak hukum baik kepolisian atau kejaksaan turun agar bisa diketahui apa yang terjadi dengan proyek tersebut," harapnya.