Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kini Ada Vaksin Bagi Pecandu Alkohol
Oleh : Redaksi/Inilah.com
Senin | 14-05-2012 | 14:57 WIB

BATAM, batamtoday – Keberadaan pecandu alkohol memang seperti meresahkan masyarakat sekitarnya. Hal ini yang menuntut para ahli untuk menemukan beberapa terobosan baru.

Vaksin mungkin menjadi solusi 'andalan' yang baru diciptakan oleh para peneliti di Chili untuk melawan kecanduan alkohol. Bekerja dengan cara menetralkan enzim yang memetabolisme alkohol.

Reaksi yang ditimbulkan oleh vaksin ini adalah meningkatkan kegelisahan, mual, dan detak jantung yang tepat.

"Akibat reaksi-reaksi ini, keinginan untuk mengkonsumsi alkohol akan sangan berkurang," kata Juam Asenjo, Kepala tim peneliti Fakultas Ilmu pengetahuan dan Matematika & private lab Recalcine, seperti dikutip Dailymail.

Sebelumnya, para peneliti berhasil menguji vaksin pada tikus yang mengalani ketergantungan alkohol. Vaksin itu talah berhasil membuat tikus-tikus itu mengurangi separuh konsumsinya.

Dengan kesuksesan ini, peneliti berharap efek yang sama juga terjadi pada manusia.

"Gagasannya adalah mengurangi 90-95 persen konsumsi pada manusia," ungkapnya.

Asenjo menjelaskan, vaksin ini akan bekerja seperti patch atau pil yang membantu perokok membuang kebiasaanya, tapi dengan efesiensi yang lebih baik melalui target khusus sel-sel hati hati dan menghindari efek tambahan pada semua sel.

Sementara itu, peneliti masih berencana fokus pada produksi massal sel virus dan melakukan tes pada hewan untuk menentukan dosis yang tepat pada manusia pada tahun ini.

Untuk diketahui, pada Oktober 2010, peneliti Amerika Serikat (AS) mengumumkan telah menemukan sebuah variasi gen yang disebur CYP2EI. Gen ini dapat memberikan perlindungan terhadap alkohol dan dapat mengarah ke pengobatan preventif.

Gen CYP2EI yang berada di otak ini telah lama dikenal memiliki enzim untuk metabolisme alkohol. Gen ini menghasilkan molekul yang dikenal sebagai radikal bebas.

Namun varian tertentu dari gen tersebut membuat orang lebih sensitif terhadap alkohol. Demikian temuan peneliti Universitas North Carolina di Chapel Hill School of Medecine.

Obat yang dapat dibuat untuk menginduksi gen CYP2E1 akhirnya bisa membuat orang lebih sensitif terhadap alkohol atau membantu mereka sadar jika mereka telah mengkonsumsi dalam jumlah yang cukup banyak.