Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PT TBJ Diam-diam Lakukan Aktivitas Ekspor Biji Bauksit ke China
Oleh : Harjo
Rabu | 20-05-2020 | 13:52 WIB
kapal_pengangkut_biji_TBJ.jpg Honda-Batam
Kapal Da Hong 16 diduga mengangkut biji bauksit PT TBJ yang diekspor ke China (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Aktivitas PT Telaga Bintan Jaya (TBJ) dalam melakukan penambangan biji bauksit di wilayah Kecamatam Singkep Barat, Kabupaten Lingga, semakin lancar di tengah pandemi Covid 19. Bahkan informasinya, PT TBJ sudah melakukan ekspor biji bauksit ke luar negeri.

Terkait ekspor biji bauksit hasil tambang, menjadi pertanyaan di tengah masyarakat, mengingat keberadaan smelter dalam pengelolaan biji bauksit itu sendiri belum ada.

Tokoh masyarakat Bintan, Andi Masdar Paranrengi, salah satunya. Dia mempertanyakan izin aktivitas penambangan hingga ekspor biji bauksit yang dilakukan oleh TBJ.

"Hingga saat ini, belum pernah diketahui PT TBJ atau perusahaan milik Suryono, yang juga pengusaha pengembang di Tanjungpinang, membangun smelter di Kabupaten Lingga. Informasinya hanya sebatas pematangan lahan," kata Andi Masdar kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (20/5/2020).

Sebaliknya, perusahaan penambang yang menguasai lahan hingga ribuan hektare itu, sejak beberapa bulan lalu sudah mulai beraktivitas kembali melakukan pertambangan bauksit di Singkep Barat hingga melakukan ekspor biji bauksit.

Andi Masdar menilai, kegiatan pertambangan tersebut jelas harus diawasi oleh seluruh pihak, baik terkait dampak lingkungannya hingga proses dan persyaratan sebelum kekayaan alam daerah tersebut dijual ke negara lain.

Sejak Juli 2019, PT TBJ diketahui sudah memperoleh kuota ekspor bauksit sebanyak 2,2 juta ton ke China. Namun, ekspor yang dilakukan terkesan diam-diam, sehingga perlu dicermati oleh semua pihak.

Benarkah semua sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, hingga semua diam. Atau ada hal lainnya," ujarnya.

Bardasarkan informasi yang diterima BATAMTODAY.COM, PT TBJ sudah melakukan ekspor bauksit pada Kamis (14/5/2020) lalu, dan saat ini akan melakukan proses ekspor selanjutnya. "Ini butuh pengawasan ketat dari instansi terkait dan masyarakat," tandas Andi Masdar.

Editor: Surya