Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Meneropong Stok Pangan Selama Covid-19 dan Ramadhan
Oleh : Opini
Rabu | 29-04-2020 | 12:52 WIB
cek-stok-pangan.jpg Honda-Batam
Polisi mengecek stok Sembako. (Foto: Ist)

Oleh Edi Jatmiko

SEMBAKO seperti beras, gula, dan lain-lain adalah kebutuhan pokok masyarakat dan mereka membeli untuk stok selama Ramadhan. Walau ada pandemi Covid-19, namun pemerintah menjamin bahwa persediaannya sangat mencukupi. Masyarakat tidak perlu takut kehabisan pangan.

Ramadhan tahun 2020 ini berbeda, karena dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Ada himbauan untuk stay at home sehingga masyakat membeli beras, gula, dan sembako lain untuk persediaan selama sebulan, karena tidak boleh sering keluar rumah.

Apalagi mereka juga butuh beras yang akan dibagikan untuk zakat fitrah, sehingga wajar ketika membeli dalam jumlah yang sedikit lebih banyak daripada di hari-hari biasa.

Masyarakat bisa tenang berbelanja karena persediaan beras di Bulog juga sangat mencukupi. Tidak ada kelangkaan bahan pokok ini, apalagi sebentar lagi panen raya.
Dipastikan berasnya akan berlimpah-ruah.

Jadi, diharap mereka membeli beras dalam jumlah yang cukup selama sebulan, dan tidak memborong hingga berkarung-karung dan melakukan panic buying akibat takut kota akan di-lock down selama pandemi covid-19 berlangsung. Karena hal ini bisa mengakibatkan kenaikan harga beras.

Di bulan Ramadhan, pembelanjaan gula melonjak karena dibutuhkan untuk membuat minuman manis saat berbuka dan juga kue kering lebaran. Jangan kahwatir, persediaan gula juga aman karena ada operasi pasar. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kelangkaan yang terjadi akibat belum ada lagi penggilingan tebu beberapa waktu lalu.

Setidaknya 250.000 ton gula pasir digelontorkan di dalam operasi pasar, dan disalurkan tidak hanya di seputaran Jakarta. Namun juga di Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga di Kalimantan dan pulau-pulau lain. Jadi masyarakat bisa membelinya dan mendapatkannya dengan harga yang sedikit lebih murah daripada di pasaran.

Harga telur juga agak turun, dari 25.000 jadi 22.000 rupiah per kilogram, karena stoknya berlimpah. Hal ini membuat para ibu bahagia karena di bulan Ramadhan ini telur adalah lauk favorit yang praktis untuk dimasak ketika akan berbuka puasa.

Telur juga sangat dibutuhkan oleh pengusaha kue kering sebagai salah satu bahan untuk membuat cookies. Persediaan telur yang mencukupi tentu membuat mereka merasa tenang.
Selain gula dan telur, bawang putih juga jadi kebutuhan dapur yang wajib dicari oleh para ibu.

Bawang jenis ini juga dipercaya bisa meningkatkan imunitas untuk menghalau virus corona, jadi memang lebih banyak orang yang memburunya. Stok bawang putih sudah mulai stabil dan harganya tidak terlalu mahal, hanya sekitar 40.000 rupiah per kilogram.

Selain bawang putih lokal, akan ada tambahan bawang impor yang barangnya akan datang beberapa waktu lagi. Jadi dipastikan persediaannya aman dan tak ada lagi kelangkaan bawang di pasaran.

Stok daging ayam di pasaran juga sangat mencukupi dan harganya malah turun drastis, padahal biasanya ketika Ramadhan, harganya melonjak sangat tinggi.

Biasanya ayam dijual seharga 35.000 hingga 40.000 di bulan puasa, namun kali ini para pedagang membandrolnya dengan harga hanya 25.000 hingga 28.000 per kilogram.
Penyebabnya adalah persediaan ayam melimpah sedangkan permintaan dari rumah makan menurun, karena rata-rata mereka tutup di bulan puasa.

Selama pandemi covid-19 dan bulan Ramadhan, maka persediaan sembako dan bahan pangan lain dijamin aman. Masyarakat tidak perlu resah dan memborong beras, karena keadaan Indonesia masih aman dan tidak akan di-lock down untuk menghindari penyebaran virus corona.

Boleh belanja untuk stok tapi jangan sampai panic buying dan memborong sembako sehingga membuat orang lain merugi, karena harganya bisa naik (sesuai dengan hukum ekonomi).

Pemerintah sudah membuat operasi pasar untuk memastikan persediaan gula se-Indonesia aman dan stok beras juga sangat banyak karena jelang tengah tahun ini ada panen raya. Stok bahan lain seperti cabe, bawang, telur, dan ayam juga tersedia banyak.

Walau kita menjalani Ramadhan di tengah pandemi covid-19, namun sirkulasi sembako masih lancar dan masyarakat diminta untuk tidak panik. Karena pemerintah sudah menjamin keamanan persediaan sembilan bahan pokok.*

Penulis adalah mahasiswa yang aktif di Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini Jakarta