Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ekonomi yang Diagungkan Pemerintah Sirna Ditelan Surat Utang Bersejarah
Oleh : Redaksi
Rabu | 08-04-2020 | 13:20 WIB
ossy-demokrat.jpg Honda-Batam
Ossy Dermawan. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani menerbitkan surat utang global saat pandemi Covid-19, seperti menyapu catatan pemerintah yang membanggakan kondisi perekonomian nasional.

Indonesia bahkan menjadi negara pertama yang menerbitkan surat utang di saat pagebluk (wabah penyakit). Nilainya tidak tanggung-tanggung, yaitu mencapai 4,3 miliar atau sekitar Rp 69,4 triliun, dengan tenor hingga 50 tahun.

"Kondisi perekonomian yang 'diagung-agungkan' pemerintahan selama ini sirna sudah," ujar staf pribadi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ossy Dermawan, dalam akun Twitter pribadinya, Rabu (8/4/2020).

Menurutnya, utang tersebut seperti menghapus catatan emas yang kerap didengungkan pemerintah bahwa ekonomi Indonesia kuat. Lebih memprihatinkan, lantaran surat utang yang dikeluarkan nilainya terbesar dalam sejarah.

Hal itu semakin menjadi bukti bahwa kas negara Indonesia selama ini tidak ada. Sehingga untuk mendapat uang demi menyelamatkan nyawa rakyat harus berutang.

"Pernyataan yang menyatakan ekonomi kita kuat berbuahkan surat utang yang nilainya terbesar dalam sejarah. Ternyata, kas negara kita selama ini 'kosong'. Untuk punya uang, kita harus berutang. Keropos," pungkasnya.

Sumber: RMOL
Editor: Dardani