Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Mampu Tangani Banjir, Dinas PU Batam Salahkan Anggaran
Oleh : Ocep
Sabtu | 05-05-2012 | 20:24 WIB

BATAM, batamtoday - Dinas Pekerjaan Umum Kota Batam merasa kesulitan menangani banjir di kota itu dengan alasan kekurangan anggaran serta minimnya ketersediaan lahan untuk pelebaran dan pembangunan drainase.

Yumasnur, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Batam mengakui pihaknya belum bisa maksimal menangani banjir yang sering terjadi di kota ini setiap kali hujan turun.

“Tidak ada kebijakan khusus untuk menangani banjir, Dinas PU hanya melakukan normalisasi terhadap drainase primer,” ujarnya.

Menurutnya, Dinas PU kesulitan menangani banjir salah satunya karena keterbatasan anggaran.

Tahun ini, kata dia, Dinas  PU hanya bisa melakukan pembangunan drainase baru di kawasan Batu Aji dan melakukan pendalaman drainase primer (normalisasi) guna menekan banjir dengan total biaya Rp3 miliar.

Anggaran sebesar itu dinilainya tidak cukup untuk menangani banjir secara maksimal karena banyaknya titik banjir di Batam.

Namun dia tidak mampu mengestimasi besaran anggaran yang ideal untuk penanganan banjir yang maksimal.

Selain kekurangan anggaran, Dinas PU juga kesulitan dalam ketersediaan lahan untuk  pembangunan drainse baru dan pelebaran drainase.

Dinas PU, katanya, sulit membangun drainase lebih besar akibat keterbatasan penyediaan lahan dari BP Kawasan Batam selaku pemegang izin prinsip lahan di kota ini.

“Misalnya ada wilayah yang drainasenya harus diperbesar karena sering digenangi air, tapi ketika mau dikerjakan ternyata lahannya sudah dibangun,” dalihnya.

Lebih jauh dia mengatakan, sejauh ini sebenarnya Dinas PU belum terlalu khawatir dengan sering terjadinya banjir di kota ini setiap kali turun hujan deras karena belum membawa dampak yang berarti bila dibandingkan daerah lain.

Bahkan, Dinas PU menilai yang terjadi hanya bersifat genangan, bukan banjir.

“Bedanya banjir dengan genangan itu, kalau banjir dampaknya luas dalam waktu yang cukup lama. Kalau genangan, mungkin satu dua jam airnya sudah turun. Ketingginnya juga kalau genangan itu biasanya di bawah lutut,” jelasnya.

Dia malah meminta kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya karena sampah-sampah yang tidak dibuang pada tempatnya akan menyumbat saluran air dan mengakibatkan air meluap ke jalan dan membuat genangan.

Dia juga meminta masyarakat di sekitar lahan yang baru dibuka untuk membuat lokasi penampungan air atau kawasan serapan air sementara.

Penanganan banjir, menurutnya, tidak bisa hanya dilakukan oleh Dinas PU namun semua pihak terkait harus memiliki komitmen bersama untuk menangani banjir.

“Terserah masyarakat kalau dibilang Dinas PU gagal menangani banjir, tapi kami sudah berbuat untuk itu” bilangnya.