Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sikapi Aksi Mogok Makan Imigran

Duta Besar Afghanistan Kunjungi Rudenim Tanjungpinang
Oleh : Charles/Dodo
Sabtu | 05-05-2012 | 16:43 WIB
dubes-afghanistan.gif Honda-Batam

Duta besar Afghanistan untuk Indonesia, Ghulam Sakhi Ghairat saat berkomunikasi dengan imigran asal negaranya yang melakukan mogok makan di Rudenim Pusat Tanjungpinang.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Duta besar Afghanistan untuk Indonesia, Ghulam Sakhi Ghairat bersama staf dan konsulnya melakukan kunjungan ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pusat di Tanjungpinang.

Setelah melakukan pertemuan dengan sejumlah warga negara Afghanistan, kepada wartawan Ghulam Sakhi Ghairat yang didampingi perwakilan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migrant (IOM) menyatakan, kedatanganya ke Rudenim Pusat di Tanjungpinang itu, adalah untuk melihat dan memastikan kondisi dan situasi 169 warga negaranya yang melakukan aksi mogok makan dalam menuntut status kepengungsian mereka dari UNHCR.

"Dari pengamatan saya, sampai saat ini ke-169 orang Afghanistan yang ada di sini masih melakukan aksi mogok makan, hingga mereka ada yang sakit dan terpaksa di rujuk ke rumah sakit, karena kondisinya sangat buruk," kata Ghulam.

Ghulam juga mengatakan, kalau dirinya telah mengetahui dan sebelumnya mengirimkan staf konsulnya untuk melihat dan memastikan kondisi dari masing-masing warga negaranya itu. Namun saat itu, ke-169 orang Afghanistan itu, tetap bersikukuh melakukan aksi mogok makan dalam menuntut status mereka atas lamanya berada di Rudenim Tanjungpinang.

"Dalam pertemuan tadi, saya juga meminta agar mereka tidak melanjutkan aksi mogok makan karena akan mempersulit mereka sendiri, kendati mereka mengeluhkan lamanya berada di Rudenim menunggu status yang belum pasti dari UNHCR," sebutnya.

Ghulam juga meyakinkan seluruh warga Afghanistan di Rudenim Pusat bahwa pihaknya untuk mencarikan solusi mengenai status keimigrasian seluruhnya, apakah masuk dalam pengungsi atau bukan, melalui koordinasi dengan UNHCR dan Pemerintah Indonesia. 

Sementara itu, perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Faried Bajani, yang berusaha diminta tanggapanya atas kondisi 169 warga negara Afghanistan yang mogok makan itu, enggan memberikan komentar.