Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aksi Mogok Makan Terus Berlanjut

Dari 169 Imigran Afghanistan Hanya 9 Orang Berstatus Pengungsi
Oleh : Charles/Dodo
Jum'at | 04-05-2012 | 17:56 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Aksi mogok makan yang dilakukan 169 orang imigran asal Afganistan, hingga saat ini masih berlanjut di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pusat di Tanjungpinang. Kendati sebelumnya puluhan imigran itu sempat diawa ke rumah sakit di Tanjungpinang, namun saat ini telah dipulangkan ke Rudenim, Jumat (4/5/2012).

Kepala Rudenim Pusat di Tanjungpinang M. Yunus Junad mengatakan aksi mogok makan yang dilakukan 169 imigran Afghanistan sudah terjadi sejak Senin (30/4/2012) lalu. Namun saat itu, sejumlah orang yang mogok makan masih bisa ditangani di klinik Rudenim. 

"Puncaknya pada Rabu kemarin, sebanyak 30 orang hingga pingsan, karena tidak mau makan menuntut leglitas status pencari suaka (pengungsi-red.) dari UNHCR, yang hingga saat ini belum mengeluarkan status itu," kata Yunus. 

Dari 169 imigran Afghanistan yang menghuni Rudenim Tanjungpinang, Yunus menyebutkan baru sembilan orang yang memiliki status pencari suaka, dan saat ini menunggu relokasi UNHCR di Jakarta. 

"Jadi tuntutan mereka ini sebenarnya klasik yaitu tadi permintaan status sebagai imigran pencari suaka. Sedangkan kita di Rudenim ini hanya sebagai pengurus dan penjaga. Semua yang menentukan status imigran di sini pengungsi atau bukan adalah UNHCR," ujar Yunus lagi. 

Paska pemulangan dari RSUD tambah Yunus, saat ini sebanyak empat imigran masih dirawat di klinik Rudenim yang ditangani oleh satu orang dokter dari International Organization for Migrant (IOM). 

"Sampai saat ini mereka (WN Afghanistan-red.) masih tetap mogok dan mereka tetap menuntut UNHCR segera mengeluarkan status pencari swaka mereka. Sementara UNHCR, masih melakukan verifikasi atas status masing-masing apakah benar merupakan korban perang atau tidak," sebutnya.