Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Data Pertamina, Konsumsi BBM Turun 8 Persen Sejak Work From Home
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 27-03-2020 | 11:16 WIB
isi-bbm-anambas111.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Pengisian BBM di Anambas. (Foto: Alfredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat tingkat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) turun 8 persen sejak penerapan bekerja dari rumah (work from home) pada 16 Maret 2020. Kebijakan wfh menyusul meningkatnya penyebaran virus corona.

Berdasarkan data Pertamina, sebelumnya rata-rata konsumsi BBM harian sebanyak 134,87 ribu KL, kini hanya tersisa sebesar 123,74 ribu KL.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan pasokan BBM tetap aman di tengah penyebaran virus corona yang semakin meluas di dalam negeri. Pasokannya pun masih akan ditambah sesuai jadwal yang ditentukan perusahaan.

"Stok ini akan terus ditambah sesuai dengan jadwal suplai yang telah direncanakan berdasarkan tingkat konsumsi masyarakat di setiap wilayah," ungkap Fajriyah dalam keterangan resmi, Kamis (26/3/2020).

Di sisi lain, lanjut dia, tingkat konsumsi LPG untuk sektor rumah tangga naik sejak skema work from home diterapkan. Berdasarkan catatan Pertamina, konsumsi LPG subsidi naik 0,7 persen dari rata-rata 21,93 ribu metrik ton menjadi 22,1 ribu metrik ton.

"LPG rumah tangga non subsidi naik sebesar 5,4 persen dari konsumsi harian 2,05 ribu metrik ton menjadi 2,16 ribu metrik ton," terang dia.

Fajriyah menyatakan perusahaan akan terus berusaha agar operasional, pengolahan, distribusi, dan pemasaran produk tetap berjalan dalam situasi darurat virus corona seperti sekarang.

Manajemen juga menerima layanan pengantaran demi mendukung kebijakan pemerintah untuk beraktivitas di rumah.

Dalam hal ini, manajemen turut melakukan antisipasi penyebaran virus corona dengan menyemprotkan disinfektan pada tabung-tabung LPG dan fasilitas SPBU. Kemudian, perusahaan juga menerapkan kebijakan work from home untuk sebagian karyawannya.

"Dengan kebijakan tersebut, kami memastikan pasokan BBM dan LPG akan aman ke depannya," tutup Fajriyah.

Sebagai informasi, penyebaran virus corona semakin meluas di Indonesia. Jumlah pasien positif yang terinfeksi wabah itu bertambah menjadi 893 pada Kamis (26/3/2020). Dari jumlah itu, korban meninggal mencapai 78 orang, dengan jumlah orang yang sembuh 35 orang.

Sementara, data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan jumlah kasus virus corona di dunia mencapai lebih dari 400 ribu orang per hari ini. Rinciannya, jumlah kasus virus corona di 196 kawasan dan negara mencapai 416.686 orang.

Kemudian, sebanyak 18.589 orang meninggal di seluruh dunia akibat infeksi tersebut. Sejauh ini, kasus terbanyak masih berada di China dengan jumlah 81.869 kasus dan korban meninggal 3.287 orang.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha