Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil Penelitian NIH

Waspada! Virus Corona Bisa Bertahan 3 Hari di Plastik dan Stainless Steel
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 13-03-2020 | 11:28 WIB
ilustrasi-virus110.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Laboratorium virologi National Institutes of Health (NIH) di Amerika Serikat (AS) menyatakan virus corona yang menyebabkan SARS-COV-2 dapat hidup hingga tiga hari pada benda berbahan stainless steel dan plastik. Hal itu diketahui setelah tim NIH melakukan uji coba dengan menempatkan virus tersebut di beberapa benda.

Dalam penelitiannya, peneliti NIH menggunakan tujuh bahan yang biasa ditemukan di rumah dan rumah sakit untuk melihat berapa lama virus itu tetap menular. Penelitian juga menguji kemampuan virus corona di udara.

Hasilnya, peneliti menemukan fakta bahwa bahan yang paling disukai virus corona adalah stainless steel dan plastik, di mana virus infeksi itu masih dapat dikumpulkan setelah tiga hari dan mungkin bertahan sedikit lebih lama.

Sedangkan benda lain seperti tembaga, peneliti menyatakan paling tidak disukai oleh virus corona. Sebab, virus itu menghilang dalam waktu empat jam. Sedangkan di udara, penelitian menunjukkan virus corona mampu bertahan selama sekitar tiga jam.

Melansir Technology Review, temuan tersebut sekaligus menunjukkan bahwa peralatan rumah sakit adalah vektor potensial untuk virus corona, seperti halnya tiang gantungan di kereta bawah tanah AS.

Para dokter yang menguji pasien juga mengetahui bahwa virus ada dalam jumlah besar di saluran pernapasan bagian atas manusia. Sehingga, virus itu kemungkinan menyebar ketika seseorang batuk atau bersin yang menyemprotkan tetesan kecil dan aerosol ke udara dan ke permukaan.

"Stabilitas virus di udara dan di permukaan dapat secara langsung mempengaruhi penularan virus, karena partikel virus perlu bertahan cukup lama setelah diusir dari host untuk diambil oleh host baru," Munster dan timnya menulis dalam laporan.

Munster dan rekan kerjanya mengatakan penyebaran melalui udara kemungkinan menjelaskan peristiwa 'penyebar super' seperti yang terjadi di Boston, di mana lebih dari 70 orang diyakini telah terinfeksi pada sebuah konferensi yang diadakan oleh perusahaan bioteknologi Biogen.

Di sisi lain, penelitian NIH menyampaikan bahwa virus cirina bisa melekat pada paket Amazon atau kotak ponsel plastik. Namun, diperlukan studi epidemiologis terperinci untuk mengetahui dengan pasti bagaimana virus itu menyebar.

Dalam penelitian itu, para peneliti NIH turut membandingkan virus corona baru dengan SARS. Hasilnya, mereka menemukan bahwa kedua virus itu berkeliaran untuk jangka waktu yang sama.

Namun, peneliti berkata SARS yang menyebabkan wabah pada tahun 2003 tidak begitu mudah menular. Sehingga, peneliti menduga ada faktor lain yang berperan dalam menciptakan penyebaran Covid-19 lebih cepat.

Ahli mikrobiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Washington, Marilyn Roberts mengatakan tidak ada bukti pasti bahwa virus corona baru dapat menyebar melalui benda mati.

"Kami tidak tahu apakah dapat terinfeksi Covid-19 dari permukaan yang terkontaminasi atau benda mati," kata Roberts.

Melansir The Independet, penelitian NIH menemukan stabilitas virus di udara dan di permukaan dapat secara langsung mempengaruhi penularan virus. Pasalnya, partikel virus dapat bertahan cukup lama setelah dikeluarkan dari satu orang dan ditransmisikan ke orang lain.

Oleh karena itu, peneliti menyarankan semua orang untuk menjaga kebersihan dengan mencuci tangan karena ada kemungkinan orang yang terinfeksi mencemari permukaan benda.

Adapun untuk membersihkan benda dari virus corona adalah dengan menyiramnya dengan desinfektan.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha