Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menkes Pimpin Rapat Final Koordinasi Rencana Pemulangan WNI di Wuhan Sebelum Proses Evakuasi
Oleh : Irawan
Minggu | 02-02-2020 | 07:04 WIB
evakuasi_wuhan.jpg Honda-Batam
Konpers pemulanngan WNI dari Wuhan di Bandara Soekarno Hatta Jakarta

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah telah melepas Tim Evakuasi WNI dari Wuhan, China pada Sabtu (1/2/2020) dari VIP Room Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Pelepasan dilakukan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.

Keputusan diambil setelah dilaksanakan kegiatan Rapat Final Koordinasi Rencana Pemulangan WNI di Wuhan, China pada Jumat (31/1/2020) hingga Sabtu (1/2/2020) dinihari bertempat di Swiss-Belhotel Soekarno Hatta dipimin oleh Menkes Terawan Agus Putranto dan dihadiri seluruh Tim Evakuasi

Tim Evakuasi telah diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Batik Air 330 pada pukul 13.00 WIB dan diperkirakan mendarat di Wuhan pada pukul 20.00 WIB.

Pesawat dijadwalkan take off dari Wuhan pada Minggu (2/2/2020) pukul 05.00 waktu setempat dan mendarat di Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau pada pukul 09.00 WIB.

Tim evakuasi berjumlah 42 orang yang terdiri atas unsur Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, TNI dan kru pesawat Batik Air.

Jumlah WNI yang akan dievakuasi dari Wuhan adalah 245 orang ditambah lima orang tim pendahulu (advance) dari pemerintah Indonesia.

Sehingga total terdapat 250 WNI yang akan dievakuasi dengan pesawat Batik Air, yakni 101 laki-laki, 149 wanita atau 247 dewasa dan 3 anak-anak.

Setelah mendarat di Batam, WNI yang akan dievakuasi akan ke Natuna dengan menggunakan tiga pesawat TNI AU. Yakni 1 unit pesawat C-130 Short Body dengan kapasitas 120 org, serta 2 unit Boeing masing-masing dengan kapasitas 80 dan 90 orang.

Berikut Hasil Rapat Final Koordinasi Rencana Pemulangan WNI di Wuhan, China:
1. Kegiatan Sabtu tgl 01 Feb 2020:
- 08.30 Bergerak dari Hotel menuju Bandara Terminal 2
- 09.00 Proses administrasi keberangkatan
- 13.00 Take off dari Soetta
- 20.00 (WS) Landing di Wuhan dilanjutkan proses administrasi dan Boarding
2. Kegiatan Minggu tgl 02 Feb 2020:
- 05.00 (WS) Take off dari Wuhan
- 09.00 WIB Landing di Batam dilanjutkan proses Transfer ke Natuna
3. Informasi WNI
- Jumlah : 250 org t/d :
*Laki laki : 101
*Wanita : 149
- Komposisi t/d :
*Dewasa : 247
*Anak2 : 3
4. Petunjuk Menkes :
- Ganti nama Karantina menjadi Observasi WNI sehat
- Crew pesawat Batik adalah aset yg harus diamankan, utk itu Kakesdam I/BB bertanggung jawab utk kesehatan Crew tsb saat tiba di Batam/natuna
- Tim Koopssus TNI bertugas selain pengamanan juga utk membantu pramugari dalam menyajikan makanan bagi WNI di pesawat sehingga crew tidak kontak langsung dgn Penumpang
- Tidak perlu menggunakan ADP (Alat Pelindung diri), cukup masker N95 saja
- Keterlibatan Crew pswt hanya sampai di Batam, selebihnya urusan Militer
- Observasi di Natuna bagi crew pswt akan dilaksanakan 2-3 hari, bagi WNI akan dilaksanakan kurang lebih 14 hari
- Dalam satu hari, lokasi utk Observasi di Natuna akan dikebut utk menyediakan 1000 tempat dalam keadaan layak
- Tidak ada rik kesehatan bagi WNI saat akan naik pesawat dari Wuhan, seluruh Tim tidak perlu keluar pesawat
- Bagi Crew yang turun dari pswat di Wuhan maka harus menggunakan APD
- Saat Boarding gunakan pintu belakang saja utk masuk begitu juga saat keluar
- Penumpang laki2 di depan dan wanita dibagian belakang pesawat kecuali keluarga jadi satu.
5. Info Pesawat Militer (TNI AU)
- 3 Pesawat yg disiapkan dan pasti digunakan utk transfer dari Batam ke Natuna yaitu :
*1 unit C-130 Short body (Kapasitas 120 org)
*2 Unit Boeing masing2 kapasitas 80 dan 90 seats
- Agar dibagi mana pswt utk wanita+ anak2 serta mana utk Laki2.
- Pesawat yg memuat Wanita dan anak2 agar mendarat terlebih dahulu
- Barang yg boleh dibawa ke kabin hanya HP, Dompet dan Paspor sedangkan lainnya masuk bagasi
- Saat di Batam barang WNI agar langsung ditransfer antar pesawat
- Pesan Menkes : "Kapan lagi ada kesempatan membantu saudara2 kita utk bisa pulang"

Editor: Surya