Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Belum Tentu Terpapar Virus Corona

Warga Kepri yang Alami Demam, Batuk dan Sesak Napas Segera Periksa ke Puskesmas
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 31-01-2020 | 19:28 WIB
batuk-demam.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Warga Kepri yang mengalami batuk, demam dan sesak nafas diminta untuk segera mengunjungi pusat kesehatan. Apalagi yang baru saja kembali dari daerah atau berhubungan dengan orang dari daerah yang terjangkit vuris corona.

Seperti seorang warga Batam, yang saat ini sedang diobeservasi di Rumah Sakit Embung Fatimah, Batam. Seorang kru kapal kargo yang kerap bolak-balik dari Batam ke Singapura ini, mengalami ketiga gejala tersebut. Ia kemudian memeriksakan diri.

"Yang di Embung Fatimah ini warga Indonesia. Yang kru kapal asal Batam, bekerja di kapal kargo ke Singapura. Melapor kemarin sore. Ada ketiga gejala. Hasil terakhir pneumonia. Sekarang sedang dicek CT paru. Dia dalam keadaan sangat sadar," ujar Tjetjep Yudiana, Kadis Kesehatan Kepri, Kamis (30/1/2020) seperti dilansir situs resmi Diskominfo Kepri.

Pasien tersebut kini sedang diobservasi di ruang isolasi RS Embung Fatimah. Sebelumnya ada 10 orang asal China yang juga diobservasi. Namun sudah dipulangkan, karena sudah sehat.

Tjetjep minta warga yang mengalami demam, batuk dan sesak nafas agar memeriksakan diri. Bisa ke Puskesmas, ke praktek dokter swasta atau ke rumah sakit.

"Karena setiap gejala itu akan kita tingkatkan observasinya. Tanpa kerja sama ini tentu kita akan lemah melakukan cegah tangkal. Tetapi jangan lantas itu direspon itu sebagai suatu corona virus," sebut Tjetjep.

Tjetjep tidak mau masyarakat resah dengan virus corona ini. "Karena kalau kita langsung menganggap seperti itu, sama dengan menimbulkan keresahan. Sekarang Pemerintah Singapura sejak kemarin sudah mengembalikan penumpang-penumpang atau warga negara yang memiliki passport Wuhan," jelas Tjetjep.

Hal itu dianggap berdampak positif bagi Kepri. "Jadi kita terlindungi dengan sendirinya. Tidak usah terlalu takut. Dengan sendirinya Kepri akan terlindungi karena Singapura sudah melakukan penangkalan yang luar biasa," terang Tjetjep.

Apalagi di Singapura belum terdengar penularan dari pasien kepada masyarakat. "Ini suatu hal yang postif. Kita tidak boleh resah. Percayakan kepada petugas kesehatan yang memang bekerja. Saya pantau terus," tutup Tejtejep.

Editor: Gokli