Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pelindo 1 Batam Sebut KT Sei Deli III Ditangkap BC Saat 'Kencing' ke Kapal Sendiri
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 22-01-2020 | 16:40 WIB
pasogit-pelindo.jpg Honda-Batam
Kepala Pelindo I Batam, Pasogit Satya. (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU BC) Tipe B Batam saat ini masih terus melakukan penyidikan terhadap kapal KT Sei Deli III yang diamankam Kanwil BC Karimun di Perairan Pulau Nipah.

Penegahan tersebut dilakukan karena kapal milik BUMN ini terindikasi melakukan ship to ship (mentransfer) atau 'kencing' bahan bakar minyak (BBM) di tengah laut dengan kapala TB Celebes.

Namun hal itu dibantah pihak Pelindo. Menurut Kepala Pelindo I Batam, Pasogit Satya, dua kapal tersebut adalah milik PT Pelindo I Batam, dan menganggap tidak ada kesalahan dalam pemberian minyak terhadap kapal sendiri di tengah laut.

Ia juga membantah jika kapal TB Celebes merupakan kapal Singapura, seperti dugaan awal. Ia beralasan pemberian minyak tersebut bertujuan agar tidak jauh berlayar untuk membeli minyak.

"Kita memberikan bahan bakar kepada kapal kita sendiri. Dari pada mereka membeli minyak dengan jarak cukup jauh. Jadi saya rasa tidak ada yang salah," sebut Pasogit, Rabu (22/1/2020) siang.

Perlu dipahami, prosedur dalam pemberian minyak saat di laut berbeda mekanismenya dengan pemberian minyak di darat yang tinggal menuangkan begitu saja.

Proses di laut harus ada izin yang dilengkapi pihak Pelindo 1 Batam. Dikarenakan persyaratannya kurang, sehingga Kapal Patroli Kanwil BC Karimun melakukan penegahan dan membawa kapal tersebut untuk proses hukum lebih lanjut.

Ditambahkan Pasogit, dalam hal ini ada ketidaktahuan pada Pelindo 1 Batam terkait masalah prosedur isi salah satu surat yang dimiliki oleh Pelindo.

Dalam dokumen cargo manifest kapal Dei Deli III memiliki keterangan NIL atau barang kosong. Sementara mereka justru melakukan penyulingan di tengah laut meskipun ke kapal sendiri, dengan alasan untuk ganset dan operasional sehari-hari.

Hal itulah yang menjadi permasalahkan oleh petugas BC Batam. Setiap cargo manifest selalu bertuliskan NIL. "Kami sepakat akan melakukan perbaikan ke depannya, merujuk pada penyelidikan yang dilakukan pihak Bea Cukai. Kita tidak membuat Cargo di Manifest, karena kita berfikirian itu buat kita konsumsi pribadi," tutupnya.

Editor: Gokli